Narasi Pidato Megawati Kritis dan Keras, Arah PDIP Lebih Condong jadi Oposisi

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri di Rakernas 5 PDIP
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Narasi pidato Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri keras dan kritis saat pembukaan Rakernas V di Ancol, Jakarta. Megawati diprediksi akan membawa PDIP mengambil sikap di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menaker Yassierli Menghadap ke Presiden Prabowo, Bahas Kenaikan UMP 2025

Pakar sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menganalisa pidato politik Megawati sebagai sikap ingin membawa partai tersebut untuk berposisi di luar pemerintahan.

Dia menilai dengan narasi pidato Presiden ke-5 RI itu tak akan berkoalisi dengan pemerintahan Prabowo. Menurut Ujang, PDIP akan berada di koalisinya sendiri untuk mengawal kabinet pemerintahan baru yang akan terbentuk pada Oktober 2024.

Ekonom Ungkap Kaitan Danantara dan Target Pertumbuhaan Ekonomi 8% Prabowo

"Jadi, narasi pidatonya sangat jelas, sangat clear kelihatan arah-arah PDI Perjuangan itu akan lebih condong menjadi partai oposisi," kata Ujang di Jakarta, Jumat, 24 Mei 2024.

Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri Nyalakan Obor di Rakerna V

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Momen Unik: Prabowo Disambut Wanita Berjejer Sambil Kibaskan Rambut Saat Kunjungan ke UEA

Ujang menuturkan, jika PDIP jadi oposisi maka akan baik untuk sistem demokrasi di Indonesia. Kata Ujang, partai politik yang berada di luar pemerintahan diperlukan untuk mengontrol dan mengawasi jalannya pemerintahan.

"Itu sehat, untuk demokrasi ke depan. Ada yang di dalam pemerintahan dan ada yang di luar pemerintahan agar juga ada check and balances," jelas Ujang.

Lebih lanjut, dia menilai posisi PDIP di tingkat nasional itu tak akan seluruhnya berpengaruh terhadap konstelasi politik di sejumlah daerah khususnya dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Dia juga memprediksi PDIP kemungkinan tak akan berkoalisi dengan partai yang masuk ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di daerah-daerah strategis seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta, Banten, dan Sumatera Utara.

"Di daerah strategis itu Koalisi Indonesia Maju tidak akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan gitu, tetapi di daerah lain bisa," katanya.

Sebelumnya, Megawati dalam pidatonya mengingatkan PDIP sebagai partai politik yang mementingkan kontrol dan penyeimbang. Namun, dia tidak menafikan bahwa berpolitik mengandung esensi untuk mendapatkan kekuasaan.

“Hanya bedanya apa, toh? Yaitu strategi dan cara untuk mendapatkan kekuasaanlah yang membedakan PDI Perjuangan dengan yang lainnya," kata Megawati saat Rakernas V di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat, kemarin.

Saat di rakernas, Megawati juga menyinggung dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif atau TSM. Dia juga sempat menyoroti aparat TNI-Polri yang seperti kembali dibawa ke politik praktis pemilu. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya