Megawati Bicara soal Sikap Politik PDIP untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri di Rakernas 5 PDIP
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa perlu mencermati secara seksama terkait arah atau sikap politik yang akan ditempuh oleh partainya selama lima tahun ke depan. 

Keberhasilan Kunjungan Luar Negeri Presiden Prabowo Subianto Tingkatkan Kerja Sama Bilateral dan Kebanggaan Nasional

Hal tersebut disampaikan Megawati saat pidato politik dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara, paada Jumat, 24 Mei 2024.

"Di dalam menyikapi politik ke depan, sebagai partai yang memiliki sejarah panjang di dalam memperjuangkan demokrasi, kita tetap menempatkan penting adanya check and balance bahwa demokrasi memerlukan kontrol dan penyeimbang," kata Megawati.

Lawatan Prabowo ke AS dan Cina Disambut Baik, Pengamat: Sinyal Penghormatan Terhadap RI

Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri Nyalakan Obor di Rakernas V

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Namun, Megawati juga tidak menafikan bahwa berpolitik itu mengandung esensi untuk selalu mendapatkan kekuasaan.

Anies Baswedan Puji Lawatan Perdana Prabowo ke Luar Negeri: Kelihatan Berwibawa

“Hanya bedanya apa toh, yaitu strategi dan cara untuk mendapatkan kekuasaanlah yang membedakan kita dengan yang lainnya," katanya.

Ia menyebut PDIP harus mendengarkan seluruh aspirasi dari kader untuk menentukan sikap politik partai pada pemerintahan periode 2024-2029.

"Lalu bagaimana sikap PDIP terhadap pemerintahan ke depan? Tentu harus dicermati dengan seksama. Partai harus mendengarkan semua suara akar rumput dari yang berteriak-teriak sampai sayup-sayup, dan terus berjuang bagi lembaga demokrasi yang sehat. Inilah bagian daripada skala prioritas di Rakernas V," kata dia.

Megawati juga menyinggung soal perekonomian rakyat Indonesia. Ia berharap agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan ekonomi dan mendapat kehidupan yang layak.

“Apa yang saya pikirkan saat ini, lebih pada tanggung jawab agar berbagai persoalan yang berkaitan dengan perekonomian rakyat mendapat perhatian serius, perekonomian jangan dipersempit sebagai upaya mengundang investor, perekonomian bersentuhan dengan hak rakyat untuk mendapatkan pekerjaan, penghidupan yang layak, ketersediaan pangan dengan harga terjangkau dan bagaimana merancang jalan Indonesia, yang tentunya dapat berdiri di atas kaki sendiri," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya