Megawati Sapa Andika Perkasa Pakai Baju PDIP: Kok Banyak Fans Ya, Jadi Agak Curiga
- Youtube PDIP
Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengaku bingung banyak penggemar atau pengagum kepada mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) TNI Andika Perkara yang hadir dalam rapat kerja nasional (Rakernas) V PDIP di Ancol, Jakarta Utara pada Jumat, 24 Mei 2024.
Awalnya, Megawati dalam orasinya menyapa sejumlah tokoh masyarakat sipil, purnawirawan TNI dan Polri yang hadir dalam Rakernas V PDIP, di antaranya mantan Wakil Presiden ke-6 RI, Tri Soetrisno, Mayor Jenderal (purn) TNI Wisnu Bawa Tenaya.
“Orang Bali dan di BPIP. Kenapa saya bilang beliau galak? Karena beliau tadinya di Kopassus. Saya ajak ke BPIP, kok mau ya. Alhamdulillah,” kata Megawati.
Eks Panglima TNI Andika Perkasa di Rakernas V PDIP
- YouTube PDIP
Selanjutnya, Megawati menyebut sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir seperti Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Pemberdayagunaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Bintang Puspayoga, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
Tentu, Megawati juga tidak akan lupa bahwa banyak sekali para tokoh, masyarakat sipil, purnawirawan TNI-Polri, serta Andi wijayanto yang merupakan putra purnawirawan jenderal TNI. “Pak Andi Wijayanto itu putranya Theo Syafei Daeng Kulle, dulu ada di PDI sampai PDI Perjuangan,” ujar mantan Presiden ke-5 RI ini.
Selanjutnya, Megawati menyebut nama Andika Perkasa yang memakai baju PDI Perjuangan warna merah. Saat itu, para peserta bergemuruh bersorai gembira ketika Megawati menyebut nama Andika Perkasa.
“Terus, ada Pak Andika Perkasa. Wah kok ternyata banyak fans ya, jadi agak curiga ya. Beliau tadinya kan apa itu, Panglima TNI,” pungkasnya.
KPK Buka Peluang Jemput Paksa Hasto PDIP jika Kembali Mangkir Diperiksa
KPK kembali menjadwalkan pemeriksaan terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka kasus suap yang melibatkan Harun Masiku.
