Kiai Marzuki Mustamar Muncul di Bursa Pilgub Jatim, Khofifah Masih Posisi Teratas

Eks Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, Marzuki Mustamar.
Sumber :
  • VIVA / Nur Faishal (Surabaya)

Surabaya – Nama eks Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar masuk dalam bursa bakal cagub Jawa Timur di Pilkada  2024. Dari hasil survei lembaga ARCI, elektabilitas Kiai Marzuki cukup moncer kendati terbilang baru di bursa Pilgub Jatim. Namun, nama Khofifah Indar Parawansa masih tetap di urutan teratas.

Survei Charta Politika Pilkada Kota Bogor: Dedie-Jenal Unggul, Rena-Teddy di Posisi Buncit

Direktur ARCI Baihaki Sirajt menjelaskan, berdasarkan hasil survei pihaknya yang dilaksanakan pada 1 sampai 10 Mei 2024, tingkat keterpilihan Khofifah berada di angka 42,1 persen. Di bawahnya ada nama Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad dengan persentase 13,8 persen.

Posisi ketiga ditempati Achmad Fauzi dengan persentase 11,2 persen. Di bawahnya ada Sarmuji 10,9 persen, lalu Kiai Marzuki 10,7 persen, dan Ida Fauziyah 9,2 persen. “42,1 persen [responden] memilih Khofifah Indar Parawansa," kata Baihaki saat merilis hasil surveinya di Surabaya, Rabu, 15 Mei 2024.   

Debat Pamungkas Kandidat Pilgub Jatim Digelar Besok, Ini Temanya

Baihaki menjelaskan, dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Khofifah menguat di angka 49,3 persen. Di bawahnya ada Kiai Marzuki di angka 20,5 persen, dan Anwar Sadad 17,7 persen. Untuk responden yang belum menentukan 12,5 persen.

Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Prawansa di Harlah Muslimat NU

Photo :
  • TVNU
Elektabilitas PDIP Masih yang Tertinggi di Jawa Tengah, Meski Alami Penurunan

Lalu, survei juga melaporkan temuan terkait simulasi head to head antara Khofifah melawan pesaingnya yang sama-sama dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) Kiai Marzuki. Dari temuan survei, elektabilitas Ketua Umum PP Muslimat NU itu unggul di angka 59,5 persen dan Kiai Marzuki di angka 23,7 persen.

Untuk elektabilitas nama-nama yang digadang maju sebagai Cawagub Jatim, nama Emil Elestianto Dardak masih tertinggi di angka 35,7 persen. Di bawahnya ada nama Achmad Fauzi di angka 31,3 persen.

Selanjutnya, ada nama kader PKB yang juga mantan Bupati Lumajang Thoriqul Haq meraih sebesar 9,1 persen.

Adapun mantan Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono 6,6 persen. Lalu ada nama Sekretaris Gerindra Jatim Kharisma Febriansyah di angka 5,2 persen, Ketua Projo Jatim Bayu Airlangga di angka 4,7 persen, Bupati Trenggalek M Nur Arifin 3,9 persen dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan 0,7 persen.

Di luar soal persentase elektabilitas hasil survei, masuknya nama Kiai Marzuki dan Ida Fauziyah tentu membuat dinamika peta persaingan Pilgub Jatim menarik. Sebab, sejak awal, isu seputar Pilgub Jatim hanya berkutat pada satu nama, yaitu Khofifah sebagai bakal cagub. Tingkat keterpilihan eks Menteri Sosial RI itu selalu teratas di hasil survei berbagai lembaga.

Khofifah juga masih satu-satunya figur yang secara terbuka menyatakan diri maju sebagai bakal cagub di Pilgub Jatim. Ia sejauh ini setidaknya sudah mengantongi tiket rekomendasi dari empat partai, yakni Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat.

Lantaran Khofifah punya elektabilitas tinggi, PDIP yang di Pilpres 2024 berseberangan dengan empat partai perekom Khofifah, kini juga melirik bakal calon petahana itu.

Baihaki mengatakan, Pilgub Jatim 2024 bakal dinamis jika partai di luar yang sudah merekomendasi Khofifah membangun koalisi untuk membuat poros baru. Menurutnya, sampai saat ini PKB, PKS, dan Nasdem yang berpotensi tak akan mengusung dan mendukung Khofifah di Pilgub Jatim nanti.

Jika itu terjadi, maka nama Kiai Marzuki dan Ida Fauziyah patut dipertimbangkan. Diketahui, selain tokoh NU, Kiai Marzuki adalah ulama yang secara emosional dikenal dengan dengan PKB.

Adapun Ida Fauziyah adalah mantan Ketua Fatayat NU yang kini menjadi Menteri Tenaga Kerja. Ia juga kader PKB.

Bila salah satu dari keduanya diusung oleh PKB dan koalisinya, bukan tidak mungkin suara NU akan terbelah.

“Ini akan jadi tokoh kuda hitam. Bukan tidak mungkin yang elektabilitasnya saat ini Kiai Haji Marzuki Mustamar masih kecil, bukan tidak mungkin akan naik," kata Baihaki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya