Demokrat Sebut Ide Bentuk Presidential Club Ide Prabowo Sejalan Harapan SBY
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta - Deputi Strategi dan Kebijakan Partai Demokrat Yan Harahap menyebut prakarsa pembentukan presidential club yang digagas presiden terpilih Prabowo Subianto sejalan dengan harapan presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Yan pun meminta semua pihak tidak suuzan atau berburuk sangka pada ide pembentukan presidential club tersebut.
"Memang Presidential club ini sudah sejalan dengan harapan Pak SBY beberapa waktu yang lalu," kata Yan dalam keterangannya diterima awak media, Rabu, 15 Mei 2024.
Yan mengungkapkan, SBY pernah berharap pemerintahan Indonesia memiliki presidential club seusai menghadiri acara Club de Madrid-organisasi yang anggotanya merupakan mantan presiden dan juga eks perdana menteri negara-negara demokrasi di dunia-pada akhir 2022.
Menurut dia, SBY ingin para mantan presiden RI rukun, kompak, guyub, serta rutin berkumpul untuk memberikan kontribusi dan pemikiran demi menghadirkan solusi bagi bangsa dan negara yang lebih baik.
"Itulah pesan dan harapan Pak SBY yang disampaikan pada kami sebagai kader. Ide awal pendirian presidential club itu bertujuan agar presiden terdahulu yang masih ada, berkumpul, kompak, rukun, dan guyub satu sama lain. Jadi, para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi rakyat," kata Yan.
Yan lebih jauh mengatakan, semangat dari pembentukan presidential club ialah menyatukan tokoh bangsa. Menurut dia, hal tersebut merupakan ide yang brilian.
Yan memandang, presiden RI yang tengah menjabat akan mendapatkan masukan dan ide-ide bila para mantan presiden RI sering berkumpul dan berdiskusi.
"Apa yang bisa diimplementasikan di era ini dan apa yang tidak atau belum bisa, tentu kan dapat memperkaya perspektif presiden yang sedang menjabat," ujarnya.
Yan menambahkan, Indonesia merupakan bangsa yang besar sehingga membutuhkan diskusi antartokoh bangsa.
"Para mantan presiden ini kan tokoh besar bangsa yang sudah memiliki pengalaman memimpin bangsa besar ini. Jika para tokoh bangsa ini rukun, kompak dan guyub, rakyat pun senang dan adem melihatnya," ujarnya.