Kata Wapres Ma’ruf Amin Jumlah Kementerian Saat Ini Sudah Ideal

Wapres KH Maruf Amin.
Sumber :
  • Syarifuddin Nasution (Jambi)

Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai jumlah kementerian di kabinet Indonesia Maju (KIM) saat ini sudah ideal bagi pemerintahan di Indonesia.

Hubungan Mencair, Wapres China Bakal Hadiri Pelantikan Donald Trump

Pernyataan itu disampaikan Ma’ruf Amin merespons wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Jumlahnya memang kalau sekarang ini kan 34 itu cukup ideal, dalam rangka kita kajian waktu itu sudah cukup," kata Ma'ruf Amin usai menghadiri halalbihalal Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024.

Prabowo: Banyak yang Akal-akali Pimpinan Buat Boros Anggaran, Semua Saya Paham!

Wakil Presiden Maruf Amin memberikan keterangan pers kepada wartawan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa, 11 April 2023.

Photo :
  • ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga


Kendati begitu, kata Wapres, jika presiden dan wakil presiden terpilih memandang penambahan jumlah pos kementerian sebagai sebuah kebutuhan, wacana tersebut memungkinkan untuk direalisasikan.

"Tapi bisa saja lebih daripada itu. Kalau bahasa kiainya itu lilhajah, kalau ada keperluan mungkin bisa lebih dari itu saya kira," imbuhnya.

Wakil Presiden Maruf Amin memberikan keterangan pers kepada wartawan di sela-sela kunjungan kerja di Riau, Senin, 20 Maret 2023.

Photo :
  • ANTARA

Sebelumnya, Partai Gerindra mengungkap alasan Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana menambah enam kementerian baru, sehingga akan ada 40 kementerian pada masa pemerintahannya bersama Wakil Presiden Terpilih 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka. 

Namun, penambahan itu dibantah sebagai cara Prabowo-Gibran mengakomodasi bagi-bagi kursi menteri kepada partai politik di koalisi pemerintahannya.

PM Israel Benyamin Netanyahu konferensi pers usai sidang kabinet (23/2)

Kabinet Israel Setujui Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Kesepakatan tersebut akan berlaku mulai hari Minggu dan melibatkan pertukaran tawanan yang ditahan di Gaza dengan tahanan Palestina.

img_title
VIVA.co.id
18 Januari 2025