Terpilih Kembali Jadi Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina, Fadli Zon: Ini Tugas Mulia

Fadli Zon (Kanan).
Sumber :
  • Istimewa.

Jakarta – Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon kembali terpilih menjadi Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina bersama Wakil Ketua Parlemen Aljazair Ahmed Al Kharshi dan Anggota Perlemen Turki Hasan Turan. 

Hamas: Gencatan Senjata di Gaza Mandek karena Penjajah Israel Ajukan Syarat-syarat Baru

Pemilihan tersebut diraih secara aklamasi dan berlangsung di penghujung Konferensi Liga Al Quds ke-5 pada Minggu, 28 April 2024.

Fadli dinobatkan menjadi Wakil Presiden Liga Al Quds untuk ketiga kalinya setelah sebelumnya terpilih untuk memegang jabatan serupa pada Konferensi tahun 2020 di Kuala Lumpur, Malaysia dan tahun 2021 di Ankara, Turki.

Israel Hanya Izinkan 12 Truk Muat Bantuan Masuk Gaza Utara dalam 2,5 Bulan, Menurut Oxfam

Seiring itu, Konferensi Parlemen Dunia untuk Palestina atau the League of Parliamentarians for Al Quds and Palestine juga kembali menyepakati Anggota Parlemen Yaman Hamid Bin Abdullah Al-Ahmar sebagai Presiden. Selain pemilihan pucuk pimpinan, konferensi tersebut juga menyepakati susunan anggota Executive Committee dan Advisory Board serta diakuinya Parlemen Pemuda dan Perempuan dalam organ Liga.

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon

Photo :
  • istimewa
Kelompok HAM Israel Sebut Rezim Zionis Bangun 7 Permukiman Ilegal Tepi Barat Milik Palestina

Dalam pernyataannya, Politikus Partai Gerindra itu menegaskan bahwa posisi tersebut merupakan tugas berat sekaligus kehormatan untuk membela dan turut memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina.

"Ini merupakan sebuah tugas mulia bagi saya pribadi dan tentunya juga bagi Indonesia untuk terus komitmen memperjuangkan kemerdekaan Palestina sesuai janji para pendiri RI,” kata anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Terpilihnya Fadli Zon sebagai satu-satunya Wakil Presiden organisasi parlemen global untuk Palestina yang bukan dari negara-negara Arab dan Timur Tengah menunjukkan tingginya harapan global terhadap peran Indonesia. Hal itu juga menunjukkan komitmen Indonesia baik di level pemerintah maupun parlemen terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

Waketum Partai Gerindra Fadli Zon

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari

Konferensi tersebut juga mengeluarkan pernyataan final dan rekomendasi antara lain mengutuk keras genosida, kejahatan perang, dan pelanggaran HAM Israel di Jalur Gaza serta mengecam segala bentuk dukungan negara-negara Barat terhadap Israel; menuntut gencatan senjata permanen, pembebasan tahanan, serta implementasi putusan Mahkamah Internasional/ ICJ agar Israel diadili atas kejahatannya.

Organisasi parlemen global untuk Palestina itu juga menuntut Mahkamah Pidana Internasional/ International Criminal Court untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi para pelaku genosida. dan menyerukan pembentukan inisiatif hukum internasional yang didukung parlemen untuk mengkoordinir upaya hukum secara global untuk mengadili pelaku genosida.

Selain itu, pernyataan final Konferensi Parlemen Dunia untuk Palestina juga mendorong semua pihak untuk terus berkontribusi dalam pendanaan UNWRA, lembaga PBB untuk pengungsi Palestina dan meminta semua pihak agar tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Sebagai informasi, Konferensi yang diselenggarakan selama tiga hari tersebut dihadiri oleh lebih dari 700 anggota parlemen dari 80an negara. Dalam kegiatannya, juga dihadirkan "Jerusalem Exhibition" yang menampilkan pameran berbagai souvenir khas Palestina dan pemutaran film pendek kondisi terkini di Jalur Gaza pasca-serangan Israel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya