Tunggu Majelis Syuro, PKS Akan Tentukan Ikut Koalisi atau jadi Oposisi Lagi

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu di DPP PKS
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Jakarta – Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, sudah 10 tahun menjadi partai oposisi atau di luar pemerintahan. Semenjak Joko Widodo menjadi Presiden RI 2014-2019 dan berlanjut di 2019-2024. Apakah menjadi oposisi selama 10 tahun itu akan dilanjutkan oleh PKS?

Jokowi Ajak Warga Jakarta Pilih RK-Suswono pada 27 November 2024

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, mengatakan bahwa posisi partainya dalam pemerintahan hasil Pilpres 2024, yakni Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka, masih belum ditentukan. Ia menjelaskan bahwa PKS akan siap jika di dalam pemerintahan, atau kembali di luar sebagai oposisi.

Syaikhu mengutip ucapan Anies Baswedan, yang menjelaskan bahwa tidak ada masalah jika tidak di dalam pemerintahan, begitupun sebaliknya. Sebab, posisi itu merupakan posisi yang sama-sama terhormat.

Hasan Nasbi: Program ‘Lapor Mas Wapres’ Banyak yang Iseng

"Saya meminjam kata-kata Pak Anies Rasyid Baswedan, calon presiden yang kita usung, beliau sempat mengatakan baik di dalam maupun di luar pemerintahan, sama-sama terhormat, asalkan tujuannya untuk kemaslahatan dan kemajuan rakyat Indonesia," ujar Ahmad Syaikhu di DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu 27 April 2024.

Syaikhu menjelaskan, bahwa keputusan mutlak posisi PKS pada pemerintahan selanjutnya masih akan ditentukan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS. Sebab, kini juga sudah banyak pertanyaan dari masyarakat setelah 10 tahun oposisi apa langkah selanjutnya PKS di pemerintahan Prabowo-Gibran nanti.

Prabowo Pelajari Kesuksesan Brasil Jalankan Program Makan Bergizi Gratis

"Maka dalam momentum yang baik inilah kami mohon doa dari bapak,ibu, saudara-saudara sekalian agar kami bisa terus konsisten istikomah dalam berjuang membela rakyat," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan rencana pertemuan dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto masih menunggu waktu yang tepat.

“Tunggu waktunya; yang jelas kita menciptakan silaturahmi ke semua pihak, siapa saja yang memulai silakan saja,” kata Aboe saat ditemui usai pertemuan PKS dengan jajaran DPP Partai Nasdem di kantor pusat Partai Nasdem, Jakarta, Rabu, 24 April 2024.

Saat ditanyakan perihal ada atau tidaknya ajakan untuk bertemu, Aboe meminta semua pihak untuk melihat perkembangan ke depan. Dia pun mengatakan PKS belum membuat keputusan perihal bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran atau menjadi oposisi.

“Sekarang ini kita berharap situasi setelah keputusan ini bagaimana kita pikirkan ke depan untuk membangun NKRI lebih baik lagi. Kita berpikir positif. Begitu,” katanya.

Di samping itu, Aboe juga merespons Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menyatakan siap bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran. Menurut dia, arah politik tidak perihal susul-menyusul, melainkan dialog yang selalu berkembang.

“Bukan masalah nyusul menyusul, ini kan dialog. Dialog ini kan berkembang, berkembang situasinya, dan sebagainya. Kita lihat. Kalau memang masuk, ya, silakan saja kita masuk. Kita tidak ada masalah,” ucapnya.

PKS merupakan salah satu partai pengusung pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar yang tergabung dalam Koalisi Perubahan. Selain PKS, Partai Nasdem dan PKB juga tergabung dalam koalisi tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya