Jokowi Didampingi 2 Menteri dari PDIP ke BSD, Hadiri Acara Ini

Presiden Jokowi bersama Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung
Sumber :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional Kesehatan Nasional Tahun 2024 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten pada Rabu, 24 April 2024. Tampak, Jokowi didampingi dua menterinya dari PDI Perjuangan dalam acara tersebut.

Ridwan Kamil Sindir Pram: PDIP Pernah Tolak Ide Anies soal Rumah 4 Lantai

Adapun, dua menteri yang merupakan kader PDI Perjuangan turut mendampingi Jokowi yaitu Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas Abdullah. Kemudian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin selaku tuan rumah kegiatan tersebut.

Presiden Jokowi bersama Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung

Photo :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris
Ridwan Kamil Serang Pramono-Rano: Gubernur Paling Brutal Ahok dari Partai Mas Pram!

Pada kesempatan itu, Jokowi memberikan beberapa arahan kepada para peserta rapat kerja kesehatan nasional yang dihadiri dari berbagai perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota serta pihak swasta.

Menurut Jokowi, kesehatan menjadi kunci dan hal yang sangat penting serta fundamental. Makanya, Jokowi menyebut para peserta yang hadir ini memiliki peran yang sangat signifikan untuk mencapai sebuah masyarakat yang sehat bagi Indonesia Maju, bagi Indonesia Emas.

Debat Sengit dengan Pramono soal Balai Kota Pindah ke Jakut, Ridwan Kamil: IKN Itu Datang dari Imajinasi

"Peluang itu jangan dibiarkan hilang sia-sia. Tadi disampaikan Pak Menkes, pinter, pinter, pinter tapi enggak sehat mau apa?," kata Jokowi.

Disamping itu, Jokowi kembali menyampaikan berulang kali bahwa Indonesia memiliki kesempatan dan peluang besar untuk menjadi negara maju. Oleh sebab itu, 15 atau 20 tahun kedepan ini akan menjadi sebuah periode yang krusial.

"Karena puncak bonus demografi itu berada di tahun 2030-an. Semuanya harus mengerti dulu masalah ini. Puncak bonus demografi ada di tahun-tahun 2030-an. Dan 68 persen dari penduduk kita berada di usia produktif," jelas dia.

Menurut dia, peluang dan kesempatan besar itu biasanya hanya terjadi sekali dalam peradaban sebuah negara, tidak muncul 2 kali apalagi 3 kali. 

"Kalau kita bisa menggunakan peluang ini, kita akan melesat masuk ke negara maju. Tapi kalau tidak, mohon maaf negara-negara di Amerika Latin tahun 50, 60, 70 sudah jadi negara berkembang. Tapi karena tidak bisa menggunakan peluang yang ada, sampai saat ini juga tetap menjadi negara berkembang. Ini tidak boleh terjadi dengan negara kita Indonesia," pungkasnya.

Respons Jokowi Dianggap Bukan Kader PDI Perjuangan Lagi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons secara santai soal pernyataan elite PDIP yang menyebut dirinya tak lagi menjadi kader partai banteng moncong putih itu. Jokowi kemudian menyampaikan terima kasih.

"Terima kasih," kata Jokowi sambil tersenyum di Ice BSD, Tangerang pada Rabu, 24 April 2024.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, menyebut Presiden Joko Widodo bukan lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng moncong putih. Pasalnya, Presiden Jokowi kini sudah berada di kubu lain pada Pilpres 2024.

Dimana PDI Perjuangan dan sejumlah partai koalisinya mengusung Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Sementara bagi PDI Perjuangan, Jokowi justru berada di pihak Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.

"Ah orang sudah di sebelah sana bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan, yang benar saja," ujar Komarudin di kantor DPP PDIP, Jakarta pada Senin, 22 April 2024.

Dalam kesempatan itu pula, Komarudin menyebut putra sulung Presiden Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka juga sudah bukan kader PDI Perjuangan. 

"Gibran itu sudah bukan kader partai lagi, saya sudah bilang sejak dia ambil keputusan itu," katanya.

Komarudin juga berbicara soal langkah politik yang akan dipertimbangkan oleh PDI Perjuangan. Ia mengatakan jika PDI Perjuangan bakal menjadi oposisi pemerintahan, hal itu tak terjadi karena Gibran menjadi Wakil Presiden. 

"Enggak, tidak ada urusan soal karena ada Gibran di situ, PDI Perjuangan itu setiap sikap terhadap koalisi dan bukan koalisi itu ada sikap sikap yang dari dulu kita ada hitung-hitungannya dan saya kira itu sudah disampaikan itu keputusan Ketua Umum lah nanti kita lihat," katanya.

Pramono Anung, Debat Ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta

RK Sebut Ahok Gubernur Paling Brutal Menggusur, Pramono: Saya Lebih Memanusiakan Orang

Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil alias RK mengatakan bahwa Gubernur Jakarta yang paling brutal dalam menggusur pemukiman berasal dari PDIP.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024