PAN Siapkan Bima Arya dan Desy Ratnasari untuk Pilgub Jabar

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas.
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

Jakarta – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan partainya memprioritaskan para kader untuk maju dalam Pilkada serentak. Meski demikian, partainya juga tak menutup peluang untuk berkoalisi dengan partai lain.

Ketua KPU Sebut Rekapitulasi Pilgub 2024 Sudah 98,72 Persen

Menurut Zulhas, jika tidak ada kader maka partainya membuka peluang bagi pihak eksternal untuk mendaftarkan diri dan maju Pilkada melalui PAN. 

"Utamakan kader-kader, kalau tidak ada kader yang lain tentu nanti kita juga membuka peluang seluas-luasnya kepada pihak eksternal untuk bersama nanti maju di Pilkada kabupaten, kota atau gubernur daerah," kata Zulhas kepada wartawan di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024. 

Prabowo Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD, PAN: Sedang Dibahas Internal Parpol

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan

Photo :
  • Dokumentasi PAN

Zulhas mengungkapkan, PAN menyiapkan dua kandidat untuk maju di Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar). Di antaranya yakni Wali Kota Bogor, Bima Arya.  "Jawa Barat ada Bima Arya, Desi Ratnasari," ujarrnya. 

RK-Suswono Legawa Kalah di Pilgub Jakarta, PAN: Kami Mengapresiasi Hasil yang Didapat Pramono-Rano

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto mengatakan pihaknya terbuka untuk berkoalisi dengan partai lain pada Pilkada serentak ini. Tidak hanya fokus pada Koalisi Indonesia Maju di Pilpres lalu.

"Kita prinsipnya terbuka untuk koalisi dengan partai manapun, terbuka. Tidak ada istilah harus dengan koalisi yang pilpres kemarin, tidak. Tapi kalau bisa itu diwujudkan kembali di tingkat provinsi, kabupaten/kota ya silakan saja, tapi bilamana dinamisasi itu berbeda dengan koalisi di tingkat pusat, tidak ada masalah," ujar Yandri.

Ilustrasi Pilkada Serentak 2024

Tanggapi Usulan Prabowo Pilkada Lewat DPRD, Legislator Golkar Usul Aktornya Juga Berubah

Politisi Golkar Zulfikar mengatakan, selain fokus pada model pemilu yang paling tepat, aktor politik juga harus melakukan perubahan, untuk memperbaiki kualitas demokrasi.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024