Dedi Mulyadi Tegaskan Prabowo-Gibran Menang Bukan karena Bansos: Semoga No Debat!

Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Viva.co.id/ Yeni Lestari

Bandung - Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan permohonan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang diajukan paslon 01 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan 03 Ganjar - Mahfud MD pada Senin 22 April 2024.

Indikator Politik: Dedi Mulyadi Unggul Telak 71,5 Persen di Pilgub Jawa Barat

Politisi Partai Gerindra, Kang Dedi Mulyadi (KDM) menilai keputusan tersebut sesuai dengan 96.214.691 suara atau 58,6 persen masyarakat Indonesia yang memilih paslon 02 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka berdasarkan hati nurani.

“Sebanyak 58,6 persen masyarakat Indonesia yang memilih Pak Prabowo dan Mas Gibran itu memilih dengan logis dan rasional berdasarkan hati nurani rakyat Indonesia,” ujar Dedi salam keterangannya, Selasa 23 April 2024.

Buka Situs Pemerintah Ini untuk Cek NIK KTP Terdaftar Penerima Bansos atau Tidak

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka

Photo :
  • Istimewa

Menurutnya rakyat memilih pasangan yang diusung oleh koalisi Indonesia Maju tersebut bukan berdasarkan kekuasaan atau bantuan sosial (bansos) sebelumnya.

Elite Gerindra Minta Pimpinan dan Dewas KPK yang Baru Tak Layani 'Doorstop' Wartawan

“Setiap hari saya berkeliling sampai ke pelosok khususnya di Jawa Barat, mereka yang memilih Pak Prabowo itu bukan karena kekuasaan atau bansos yang diterima, tapi memang karena hati nurani rakyat,” ujar KDM.

Pria yang identik dengan iket putih itu berharap setelah ada keputusan tersebut seluruh masyarakat bisa Bersatu untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik lagi.

“Semoga setelah ini tidak ada perdebatan, sekarang fokusnya adalah bersama-sama mengawal koalisi Indonesia Maju untuk kebaikan bangsa,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.  

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024