Elektabilitas Irjen Ahmad Luthfi Tertinggi di Pilgub Jateng

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi
Sumber :
  • tvOne/Tri Handoko

Jawa Tengah – Kanigoro Network meluncurkan hasil survei terbarunya tentang tokoh-tokoh potensial Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah. Nama Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi memiliki elektabilitas tertinggi dibanding tokoh-tokoh lainnya yang berpeluang maju di Pilgub Jawa Tengah.

Plus-Minus Serangan Vulgar Luluk ke Khofifah di Debat Pilgub Jatim Kedua

Pendiri Kanigoro Network, Joko Kanigoro mengatakan selain nama Ahmad Luthfi, ada beberapa nama tokoh potensial lain yang berpeluang maju di Pilgub Jawa Tengah. Nama-nama ini diantaranya adalah Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Hendrar Prihadi, Ketua Gerindra Jawa Tengah Sudaryono, Mantan Wagub Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno
Jokowi Wedangan Bareng Respati-Astrid, Fix Dukung Lawan PDIP di Pilwakot Solo!

Selain itu adapula nama Bupati Kendal Dico Ginandito, KH. Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf yang merupakan Ketua DPW PKB Jawa Tengah, hingga Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.

Joko menerangkan dalam survei yang dilakukan pada periode 20 hingga 30 Maret 2024, Kanigoro Network melakukan survei kepada 1400 responden di 35 kabupaten atau kota di Jawa Tengah. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dan proporsional. 

Densus Tangkap Tiga Terduga Teroris di Jawa Tengah

Joko menuturkan jika margin of error dari survei ini diangka 2,1 persen. Sedangkan untuk tingkat kepercayaan dari survei ini mencapai 95 persen.

"Dalam survei ini kami melakukannya secara dua tahap. Pertama adalah figur dengan latar belakang profesi yang dianggap publik paling memiliki kapasitas untuk memimpin Jawa Tengah. Dari survei ini ternyata masyarakat Jawa Tengah menilai jika figur TNI atau Polri punya kapasitas lebih untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah," ucap Joko, Senin 22 April 2024.

Joko membeberkan 22,6 persen masyarakat Jawa Tengah menilai sosok berlatar belakang TNI atau Polri cocok memimpin Jawa Tengah. Kemudian 19,9 persen memilih figur pejabat pemerintah, 16,7 persen memilih figur pengusaha, 13,5 persen memilih figur politisi dan 11,6 persen memilih figur tokoh agama sebagai sosok yang cocok menjadi Gubernur Jawa Tengah.

"Kemudian kami lanjutkan dengan pertanyaan siapa tokoh yang akan dipilih masyarakat Jawa Tengah di Pilgub. Hasilnya ada tujuh nama tokoh yang muncul yaitu Irjen Ahmad Luthfi, Hendrar Prihadi, Sudaryono, Taj Yasin Maimoen, Dico M Ganinduto, Gus Yusuf dan Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul," ucap Joko.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi

Photo :
  • Teguh Joko Sutrisno

"Dari survei kami, sebanyak 25,1 persen memilih Ahmad Luthfi sebagai sosok yang cocok memimpin Jawa Tengah. Disusul oleh Hendrar Prihadi dengan angka 23,8 persen, Sudaryono diangka 13,7 persen, Taj Yasin Maimoen 9,4 persen, Dico M Ganindito 7,2 persen, Gus Yusuf 5,6 persen dan Bambang Pacul 4,5 persen," sambung Joko.

Joko menjelaskan survei elektabilitas 7 tokoh potensial ini merupakan survei lanjutan yang dilakukan sebelumnya yang berfokus pada preferensi publik terhadap background politik/profesi yang merupakan DNA politik ketokohan apakah dapat mempengaruhi pilihan responden atau tidak. 

Penyertaan background (latar belakang politik/profesi), lanjut Joko menjadi alat identifikasi DNA politik ketokohan cukup konsisten dengan elektabilitas tokoh atau figur yang dihasilkan dalam survei tersebut.

Joko menambahkan latar belakang politik atau profesi sebagai rekam jejak ketokohan menjadi salah satu pertimbangan utama bagi publik untuk menentukan pilihan, yang dijadikan alat ukur persepsi publik terhadap kualitas dan dedikasi kepemimpinan.

"Persepsi kepemimpinan yang teges, Ngayomi dan mandegani masih relevan dengan kultur masyarakat Jawa Tengah yang diidentifikasikan pada background profesi, baik TNI dan Polri maupun pejabat pemerintahan atau birokrat. Kultur politik JawaTengah yang sangat spesifik ini diprediksi akan tetap menjadi pertimbangan utama kepercayaan publik pada figur ketokohan di Pemilu Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah bulan November 2024 mendatang," tutup Joko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya