Anies Berkunjung ke Rumah Dinas Cak Imin: Tradisi Lebaran Kita Saling Berkumpul
- Ist
Jakarta - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan bersilaturahmi ke rumah dinas cawapresnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Setibanya di lokasi, Anies langsung disambut oleh Cak Imin dan istri. Anies dan Cak Imin saling memberi hormat dan berpelukan.
Kampanye Akbar Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di JIS
- Youtube TvoneNews
Anies mengatakan kedatangan dia dan keluarga sengaja untuk bersilaturahmi ke rumah Cak Imin guna menjaga tradisi. Karena menurutnya lebaran identik dengan tradisi berkumpul bersama.
"Ya ini lah tradisi lebaran kita ketika lebaran kita saling berkumpul, bersilaturahmi, dan kita menjaga tradisi," kata Anies di Jakarta, Sabtu, 20 April 2024.
Sebelumnya, Anies Baswedan dan Cak Imin menggelar silaturahmi Hari Raya Idul fitri 1445 H atau Lebaran tahun 2024. Silaturahmi tersebut dilakukan keduanya di rumah pribadi Anies Baswedan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa 16 April 2024.
Dalam acara silaturahmi tersebut, terlihat Cak Imin didampingi oleh sang istri. Sedangkan Anies, selain didampingi oleh Istri, juga didampingi oleh orang tua dan para anaknya.
Anies menjelaskan bahwa pertemuan tersebut baru dilakukan karena keduanya tengah sibuk berada di luar kota untuk melakukan silaturahmi juga.
"Alhamdulillah malam hari ini kami dapat kehormatan, Gus Imin dan keluarga bersilaturahmi lebaran karena memang kita sama-sama berada di luar kota. Baru bisa malam hari ini bersama-sama," ujar Anies di kediamanya, Selasa 16 April 2024 malam.
Anies dan Cak Imin silaturahmi lebaran di rumah pribadi Anies
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Sementara itu, Cak Imin mengatakan bahwa dirinya berterimakasih kepada Anies yang sudah mau meluangkan waktu hingga tempat untuk bersilaturahmi.
"Ya terima kasih, hari ini Mas Anies dan keluarga memberikan waktu sebagai tradisi saling berkunjung di hari raya idul fitri," kata Cak Imin.
Warisan Buddha Tibet Jadi Target Tiongkok
Upaya untuk mengendalikan kegiatan biara semakin intensif di seluruh Tibet. Perubahan kebijakan yang drastis ini terhadap berbagai agama, termasuk Buddhisme dan Islam.
