Klaim 40 Persen Pemilihnya Dukung Prabowo-Gibran, PPP Isyaratkan Siap Pindah Koalisi

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romy (kedua kiri).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan peluang partai berlambang Kabah itu untuk bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan diputus lewat forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas).

Terpopuler: Viral Rombongan Presiden Prabowo, Penampilan Terbaru Rista Juniati, 2 Fotografer Cabul Ditangkap

“Melalui forum mukernas pada saatnya. Karena saat memutuskan koalisi dan dukungan kepada 03 (Ganjar Pranowo-Mahfud Md) dilakukan melalui forum mukernas,” kata Rommy, sapaan akrabnya, saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 16 April 2024.

Rommy mengatakan pernyataan Plt. Ketua Umum (Ketum) PPP Muhammad Mardiono bahwa PPP siap bergabung dengan Prabowo-Gibran belum dibahas secara resmi di internal partai. Namun begitu, pernyataan tersebut diakui Rommy sebagai refleksi sikap mayoritas fungsionaris PPP.

Soal Polemik PPN 12 Persen, Gerindra Nilai PDIP Lupa Ingatan

Prabowo-Gibran pantau quick count di Istora Senayan, Jakart, Rabu (14/02/24)

Photo :
  • Istimewa

“Belum ada pembahasan resmi di internal PPP, tapi yang disampaikan ketum adalah refleksi sikap banyak fungsionaris PPP. Terbukti dari exit poll beberapa lembaga survei, pemilih PPP yang ke 02 (Prabowo-Gibran) juga sekitar 40-an persen,” ujarnya.

Survei LPI: Mayoritas Publik Bersentimen Positif Yakin Prabowo Bisa Bawa RI Lebih Baik

Menurut dia, arah pemilih PPP yang menyalurkan suaranya ke Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 turut menjadi pertimbangan bergabung atau tidaknya PPP dengan koalisi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua itu.

“PPP juga tetap menimbang hubungan strategis dan taktis,” imbuh Rommy.

Sebelumnya, Mardiono saat ditemui pada acara halalbihalal DPP Partai Golkar mengatakan PPP siap bergabung ke dalam koalisi pemerintahan selanjutnya jika mendapat ajakan.

Pekerja melipat surat suara pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • AP Photo/Tatan Syuflana

“Ya, iya, tentu kalau untuk membangun Indonesia kan harus bersama nanti ke depannya,” kata Mardiono di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (15/4) malam.

Namun begitu, Mardiono belum bisa memastikan apakah PPP akan menjadi partai politik pertama yang bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran pasca-pilpres.

“Sekarang saya kan belum bisa menjawab karena kan PPP masih menjadi Koalisi Indonesia Bersatu, yaitu koalisi pemerintahan Pak Joko Widodo, ya. Nanti untuk pemerintah yang baru itu kan belum dilantik, begitu kan. Jadi kalau koalisi, tentu nanti untuk langkah yang ke depan, ya, kita nanti dengan pemerintahan yang baru tentu kita akan membicarakan itu,” ucapnya.

Diketahui, PPP merupakan salah satu partai politik yang mengusung pasangan Ganjar-Mahfud. Sementara itu, pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh sejumlah partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya