Budiman Sudjatmiko Sebut Jokowi Berpeluang Jadi Penasihat Khusus Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi saat sematkan kenaikan pangkat istimewa ke Prabowo Subianto.
Sumber :
  • Vico - Biro Pers Sekretariat Presiden

Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpeluang untuk menjadi penasihat khusus dalam kabinet calon presiden dan wakil presiden terpilih Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun, lanjut dia, hal tersebut tetap berada dalam keputusan Prabowo. 

Ketum Kadin Anindya Ungkap Prabowo Bakal Umumkan Kesepakatan RI dengan Perusahaan Besar di Inggris

"Pak Jokowi menurut saya berkapasitas akan hal itu, tetapi nanti balik lagi ke keputusan Pak Prabowo," kata Budiman kepada wartawan di Jakarta Selatan, dikutip Kamis, 11 April 2024.

Budiman Sudjatmiko

Photo :
  • Dok.istimewa
Zulhas Tegaskan Indonesia Tak Impor Beras pada 2025, Ada Tapinya

Di sisi lain, Budiman mengatakan susunan kabinet nantinya merupakan hak prerogatif Prabowo, yang didiskusikan dengan Gibran. Dengan begitu, kata dia, saat ini Prabowo masih melakukan diskusi informal serta menggali informasi maupun perspektif dari berbagai pihak untuk menentukan kabinet yang terbaik.

Selain berdiskusi dengan Gibran, Budiman menyebut Prabowo juga bakal berkonsultasi dengan berbagai partai yang mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024 mengenai susunan kabinet.

Anindya Supports Prabowo’s Call for Entrepreneurs to Aid Students

"Hanya diskusi-diskusi saja sedikit, rembuk-rembuk saja," kata Budiman.

Sementara itu, sebagai dewan pakar, Budiman menekankan pihaknya tidak mendiskusikan komposisi kabinet Prabowo, melainkan mengenai berbagai program yang akan dijalankan Menteri Pertahanan (Menhan) RI tersebut saat menjadi presiden pada Oktober 2024 maupun kabinetnya nanti.

Berbagai program tersebut, kata dia, kebanyakan merupakan kelanjutan dari program Presiden Jokowi, seperti hilirisasi, digitalisasi, dekarbonisasi, optimalisasi dana desa, serta sumber daya manusia (SDM) yang meliputi program makan siang gratis.

"Dewan pakar tidak bicara soal komposisi, tapi bicara soal program program yang melanjutkan, kan begini pak Prabowo selalu bicara bahwa beliau ingin melanjutkan pak Jokowi, artinya hilirisasi digitalisasi dekarbonisasi itu akan dilanjutkan, optimalisasi dana desa," tuturnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya