Mardiono Minta Kader PPP Berdoa Mengetuk Pintu Langit Agar Perjuangan di MK Dimudahkan
- istimewa
Jakarta - Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono meminta para kader berdoa dan mengetuk pintu langit saat momen bulan Ramadhan. Harapannya agar segala urusan termasuk perjuangan di MK bisa dimudahkan.
Demikian disampaikan Mardiono saat gelar kegiatan buka puasa bersama para pengurus harian DPP PPP di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 4 April 2024.
Mardiono menaruh harapan agar perjuangan PPP dalam mengembalikan suara yang hilang di MK bisa terwujud.
“Saya memohon agar kiranya kita berdoa dan mengetuk pintu langit. Ada mukjizat atas doa kita. Sehingga hasilnya dimudahkan dan akhirnya diijabah apa yang sedang diperjuangkan di MK," kata Mardiono, dalam keterangannya dikutip pada Jumat, 4 April 2024.
Mardiono mengaku masih terus bekerja keras bersama seluruh elemen untuk perjuangkan suara PPP agar lolos ambang batas parlemen DPR atau parliamentary threshold minimal 4 persen.
“Saya terus bekerja keras bersama seluruh elemen tanpa menghitung waktu untuk mengembalikan suara PPP yang hilang," lanjut Mardiono.
Dia mengatakan suara yang hilang adalah amanat kedaulatan rakyat dan umat yang diberikan PPP. "Sehingga harus diperjuangkan. Semoga Allah memudahkan dan meridhoi perjuangan kita,” jelasnya.
Kemudian, dia juga menyampaikan permohonan maaf jelang hari raya Idul Fitri. “Saya menyampaikan minal aidin walfa idzin, mohon maaf lahir dan batin,” ujarnya.
Kegiatan buka puasa yang digelar DPP PPP ini dihadiri oleh puluhan para pengurus harian. Elite partai kabah juga mengundang anak yatim untuk berdoa bersama dan santunan.
Untuk diketahui, PPP resmi mendaftarkan gugatan permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke MK.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek menyampaikan gugatan tersebut dilakukan karena diduga ada upaya pengalihan suara milik PPP di Pileg 2024. Dari hitungan internal PPP. partai kabah itu yakin bisa menembus 4 persen. Namun, hasil berbeda yang diumumkan rekapitulasi KPU bahwa PPP tak mencapai 4 persen.
"Sehingga menyebabkan angka kami dalam rekapitulasi KPU itu hanya menembus angka 3,87 persen. Artinya di bawah ambang batas," kata Awiek di Gedung MK, Sabtu, 23 Maret 2024.