Jokowi Lantik Marsdya Tonny Harjono jadi KSAU di Istana Siang Ini
- Akun X @jokowi
Jakarta - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan akan melantik Marsekal Madya (Marsdya) TNI Mohamad Tonny Harjono sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Jumat hari ini. Marsdya Tonny menggantikan Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan masuki masa pensiun.
Informasi pelantikan itu ditegaskan Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana kepada awak media, Jumat, 5 April 2024.
"Hari ini, 5 April 2024, pukul 11.00 WIB, diagendakan Pelantikan Kepala Staf Angkatan Udara," ujar Ari Dwipayana.
Selain itu, Jokowi akan mengikuti sejumlah agenda. Salah satunya pengukuhan Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Pengurus Lembaga Pemeriksa Keuangan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Masa Bakti Tahun 2023-2028. "(Kegiatan diadakan) di Istana Negara," kata Ari.
Marsekal Madya (Marsdya) TNI Tonny Harjono jabat KSAU
- Antara
Adapun Jokowi sudah menerbitkan Keputusan Presiden atau Keppres terkait penunjukan Marsdya Tonny sebagai KSAU pada 25 Maret 2024. Dalam Keppres tersebut, kepala negara juga memberhentikan dengan hormat Marsekal Fadjar Prasetyo dari jabatannya sebagai KSAU.
Sebelum Keppres terbit, Tonny memang masuk dalam daftar perwira tinggi potensial yang jadi calon KSAU baru. Dia bersaing dengan tiga seniornya yaitu Wakil KSAU, Marsdya Andyawan Martono Putra; Komandan Sekolah Staf dan Komando (Dansesko) TNI, Marsdya Samsul Rizal; dan Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya Tedi Rizalihadi.
Dari sisi usia; tiga perwira tinggi lainnya memiliki sisa masa jabatan yang lebih pendek jika menjadi KSAU. Marsdya Andyawan akan pensiun dalam kurun 1 tahun 1 bulan; Marsdya Samsul 2 tahun 11 bulan, dan Marsdya Tedi 4 tahun 3 bulan.
Tonny pernah jadi Staf Khusus KSAU dan Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) pada 2020. Posisi terakhir sebelum ditunjuk Jokowi, Marsdya Tonny menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II.
Hasto Sebut Partai Coklat Masif Bergerak di Pilgub Sumut: Kami Khawatir dengan Pak Edy Rahmayadi
PDIP, Hasto Kristiyanto menilai Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) menggunakan 'macan' berupa partai coklat (parcok) untuk memenangkan pasangan calon tertentu
