Saksi KPU Ungkap Sirekap Pemilu Sempat Diserang DDoS sejak Pagi hingga Petang

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia / MKRI
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

Jakarta - Anggota Tim Pengembang Aplikasi Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi) Yudistira Dwi Wardhana Asnar mengatakan bahwa aplikasi tersebut sempat diserang DDoS (distributed denial of service).

Saldi Isra dan Arief Hidayat Dilaporkan ke MKMK atas Dugaan Pelanggaran Etik

Yudistira mengatakan itu saat dia menjadi saksi untuk KPU RI dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu, 3 April 2024.

Hal itu bermula ketika dia menyebut adanya klaim dari publik yang mengatakan bahwa tidak ada perubahan data Sirekap pada 14 Februari 2024 mulai pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.

Posko Digital Data Kecelakaan Online Bakal Diterapkan saat Arus Libur Natal dan Tahun Baru

Ilustrasi Pemilu.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Namun, berdasarkan fakta log-nya, data gambar tetap masuk mulai pukul 11.04 WIB, salah satunya untuk TPS 01, Marik May, Malabotom, Sorong, Papua Barat Daya.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Suara yang masuk tersebut kemudian mulai meningkat pada pukul 18.30 WIB hingga hari berikutnya.

Yudistira mengagakan bahwa peningkatan suara secara signifikan yang terjadi pada petang hari itu terjadi karena aplikasi Sirekap diserang DDoS sejak pagi.

"Sebagaimana keterangan pers yang kami berikan, Sirekap dihantam DDoS sejak pagi dan baru bisa bangkitkan kembali pada pukul 18.30 WIB," ujarnya.

Petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) memeriksa kelengkapan logistik Pemilu. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Dia menuturkan, tim Sirekap di daerah-daerah juga dengan sigap kembali memasukkan data yang tertinggal secepat mungkin. Karena itu, ada lonjakan suara perolehan untuk tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada waktu tersebut ketimbang hari biasanya.

"Biasanya yang masuk itu 100 atau 200 per menit, lalu begitu kami beres dengan urusan DDoS, langsung melonjak datanya," kata Yudistira.

Dia juga mengungkapkan bahwa ada dua hingga tiga DDoS yang menyerang Sirekap pada hari pencoblosan Pemilu 2024. Di akhir masa pemilu, DDoS yang mereka terima meningkat hingga tiga kali sehari selama satu pekan.

"DDoS itu bukan berasal dari negara-negara yang biasa kami duga, tetapi juga ada origindari traffic-nya dari Eropa yang melakukan itu," ujarnya.

Meski begitu, Ia mengaku bersyukur Sirekap tetap berjalan lancar saat proses rekapitulasi.

Diketahui, sidang lanjutan PHPU Pilpres 2024 pada hari ini yakni mendengarkan pembuktian dari KPU selaku pihak termohon dan Bawaslu.

KPU menghadirkan satu orang ahli dan dua saksi. Ahli yang hadir yakni Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, sedangkan saksi yang hadir adalah pengembang Sirekap dari ITB Yudistira Dwi Wardhana Asnar, S.T., Ph.D. dan Andre Putra Hermawan, S.T., M.Cs. dari Pusdatin KPU.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya