Hasto PDIP Sebut Data Sirekap Berubah 753 Kali usai Penetapan Hasil Pemilu

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan data di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) masih berubah walau Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah mengumumkan hasil Pemilu. Ia mengaku mengetahui hal tersebut setelah melakukan pengecekan.

Kapan Dibagikan Undangan Pencoblosan Pilkada 2024? Simak Informasi Lengkapnya

"Kami masih melihat bahwa perhitungan-perhitungan di dalam Sirekap itu masih banyak mengalami perubahan-perubahan,” kata Hasto dalam konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Jumat, 22 Maret 2024.

"Saya mengecek, tadi malam (Rabu 20 Maret 2024) saya tunggu langsung dari jam 23.00, sampai tadi siang (Kamis, 21 Maret 2024), sekitar jam 12.30 itu setidaknya masih ada perubahan di lebih dari 753 kali padahal rekapitulasi dinyatakan sudah selesai," sambungnya.

Jokowi Dukung RK, Hasto: Justru Dapat Reaksi Negatif dari Publik, Pramono Bisa Menang 1 Putaran

Tim PDIP Bakal Menggugat

Petugas KPU Masukkan Dokumen ke Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap

Photo :
  • Antara
Gibran Minta Pilkada Serentak Berjalan Damai: Jangan Sampai Timbulkan Korban

Maka itu, Hasto memastikan bahwa  Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud bakal mengajukan gugatan terkait hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Partai politik pengusung pun, kata dia, juga mendukung langkah hukum tersebut. 

“Maka terhadap hasil yang diumumkan KPU tadi malam, sikap dari partai politik pengusung Pak Ganjar-Mahfud menegaskan bahwa proses pemilu belum selesai. Karena Ganjar-Mahfud akan menggunakan hak konstitusionalnya untuk melakukan gugatan melalui Mahkamah Konstitusi dan dalil yang kami sampaikan sangat jelas," tuturnya.

Sebelumnya, Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyinggung soal aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang bermasalah. Kata Ganjar, dengan Sirekap bermasalah membuat suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 03 itu hanya dapat 16 persen.

"Kami hanya bisa mengakses satu saja dari tampilan yang ada di KPU. Dan, itu yang saya katakan bahwa ada alat bantu yang kurang jelas," kata Ganjar dalam konferensi pers di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024.

Menurut Ganjar, kubu 03 menyoroti proses rekap suara Pemilu yang dihentikan oleh aplikasi Sirekap. Ganjar bilang buruknya sistem itu bakal dijadikan salah satu alat bukti tim hukum kubu 03 untuk dibawa ke MK.

"Justru itulah kami kemudian bertanya dari angka-angka yang diproses dari Sirekap yang ada sampai pada akhirnya Sirekap itu dihentikan itu menjadi pertanyaan kami," lanjut eks Wakil Gubernur Jawa Tengah tersebut.

"Jadi kami tidak bisa kembali ke cerita gembos-menggembos. Tapi, cerita yang ada dari hasil yang ada inilah yang akan dijadikan bukti nanti dari kawan kawan tim hukum," kata Ganjar.

Dia menyinggung sebelumnya sudah ada cerita terkait buruknya server yang sempat tak diakui KPU.

"Sebelumnya juga sudah ada yang bercerita satu per satu buruk server-nya yang mulanya tidak diakui kemudian diakui (oleh KPU). Nah, inilah bukti-bukti yang kami akan tunjuk," lanjut Ganjar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya