Rangkul Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, Gibran: Mereka Punya Visi Misi Bangun Bangsa
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
Solo - Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka bakal merangkul pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden yang menjadi rivalnya setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan hasil rekapitulasi Pemilu 2024, termasuk Pilpres pada Rabu, 20 Maret 2024. Rekonsiliasi tersebut dibutuhkan untuk kepentingan bersama-sama membangun Indonesia.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menginginkan merangkul pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, dan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD. Ia optimistis semua pasangan capres-cawapres itu mau diajak untuk bersatu, karena masing-masing pasangan memiliki visi dan misi dalam membangun negara ini.
“Ya semuanya dirangkul. Semuanya kan punya visi dan misi untuk memajukan bangsa. Ya itu kalau mau dirangkul,” kata Gibran di Balai Kota Solo pada Rabu, 20 Maret 2024.
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
Ketika disinggung terkait pembicaraan dengan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, Gibran mengaku masih akan menindaklanjuti lebih lanjut. Seperti diketahui, akhir-akhir ini suami Selvi Ananda mencoba komunikasi dengan para tokoh melalui sosial media di kolom komentar. Namun, pertemuan langsung belum terjalin.
“Ya nanti kami tindak lanjuti lagi (pembicaraan) lah ya,” ujar dia.
Ketika ditanya terkait ucapan selamat dari pejabat tinggi negara lain, Gibran meminta untuk menunggu sampai semua proses penghitungan rekapitulasi suara selesai. Meski demikian, ia mengaku bahwa kunjungan maupun ucapan selamat justru yang paling banyak menerima adalah Prabowo Subianto selaku calon Presidennya.
“Kalau dari Pak Prabowo sendiri kan sudah banyak mendapatkan kunjungan, ucapan-ucapan juga (dari pejabat tinggi negara lain). (Kalau ucapan selamat yang disampaikan kepadanya) Ada beberapa ya, ada beberapa dan tidak perlu diberitakan. Yang penting kan Pak Prabowo-nya ya,” kata dia.
Sekjen Blak-blakan Bilang Projo Siap Berubah Jadi Partai jika Diperintahkan Jokowi
Sekretaris Jenderal Projo Handoko mengatakan organisasinya siap berubah menjadi partai dan kendaraan politik bagi Presiden ke-7 Joko Widodo setelah dipecat dari PDIP.
