Berjaya di Sumut, Golkar Memutarbalikkan Prediksi dengan Kalahkan PDIP

Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto bersama Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajekshah.(istimewa/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Medan – Sumatera Utara jadi salah satu provinsi yang jadi dimenangi Partai Golkar di Pemilu 2024. Keberhasilan Golkar itu juga tak bisa dilepaskan kepiawaian elite Golkar di bawah nakhoda Ketua Umum Airlangga Hartarto dalam memanaskan mesin partai. 

KORMI Dukung SDM Sumut Unggul, 60 Pegiat Induk Olahraga Terima Tali Asih

 Untuk Sumut, tak bisa dilepaskan dari peran DPD Golkar Sumatera Utara yang berada di bawah kepemimpinan Musa Rajekshah alias Ijeck. Perolehan suara Golkar pada Pemilu 2014 sempat berada di urutan tertinggi di Sumut. Namun, usai Pemilu 2014, suara Golkar mengalami penurunan.

Untuk polisi lima besar perolehan suara di Sumut pada Pemilu 2019 ditempati Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dengan 20,95 persen. Kemudian, disusul berturut-turut Partai Gerindra (13,48%), Partai Golkar (13,11%), Partai Nasional Demokrat (12,22%), dan PKS (9,47%). Bagi Partai Golkar, hasil Pemilu 2019 buruk.

Peringati HUT ke-60 Partai, Elite Golkar Serukan Kawal Kemenangan untuk RK-Suswono di Jakarta

Alasannya di Pemilu 2014, Golkar berada di puncak klasemen. Golkar meraup 1.004.498 suara atau 16,40% yang diikuti PDI Perjuangan (15,62%), Gerindra (13,33%), Partai Demokrat (11,90%) dan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan suara 500.672 atau 8,18%.

Berdasarkan perolehan suara hasil rekapitulasi KPU Sumut untuk DPRD Sumut, Golkar mengantongi suara terbanyak di Pemilu 2024. Golkar meraih 22 kursi DPRD Sumut periode 2024-2029.

Cegah Money Politic Pilkada, PDIP Solo Bentuk Satgas Anti Suap

Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajekshah.(B.S.Putra/VIVA)

Photo :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Moncernya suara Golkar karena dua partai yang berada di peringkat teratas PDIP dan Gerindra saling berhadapan sebagai pengusung kandidat presiden.

Golkar pun muncul dengan memutarbalikkan semua prediksi. Bukan hanya menang, torehan suara Partai Golkar justru melejit luar biasa. Bahkan melebihi kemenangan PDIP di Pemilu 2019.

Golkar dapatkan 1,377,466 suara atau 22% dari total suara sah. Dikonversi ke jumlah kursi, dari total 12 daerah pemilihan (dapil), Golkar mengemas 22 kursi atau tujuh kursi lebih banyak dibanding 2019.

Seiring hasil itu, kemungkinan besar kursi pimpinan dewan di DPRD Sumatera Utara juga akan dipegang Partai Golkar. Dengan pencapaian 22%, Golkar berada di posisi pertama. Unggul atas PDIP yang menorehkan 21% suara, Gerindra 13%, Nasdem 12%, dan PKS 10%.

Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajekshah alias Ijeck menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para kader, simpatisan, dan masyarakat Sumut yang sudah berikan suaranya untuk partai berlambang pohon beringin itu.

Ijeck mengatakan keberhasilan Partai Golkar diiringi dengan kemenangan capres cawapres yang diusung yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Kita masih menunggu pengumuman KPU, tapi kita yakin perolehan suara tidak jauh bergeser dari yang ada saat ini. Dan kita berharap mudah-mudahan tidak ada lagi perubahan,” ujar ijeck, Rabu 20 Maret 2024.

Faktor-faktor kemenangan Golkar di Sumut tak lepas komando dari Ijeck yang bisa menggerakkan mesin partai berjalan dengan baik. Golkar melesat kencang. Target 20% yang tadinya dianggap kelewat muluk dan sulit dicapai, ternyata justru terlampaui.

Pun, eks Wakil Gubernur Sumut itu berharap amanat terhadap Golkar bisa diemban dan dipertanggungjawabkan di dunia serta akhirat. Termasuk, bisa menjalankan amanat diberikan masyarakat kepada Partai Golkar.

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Arifin Saleh, mengatakan secara garis besar terdapat dua poin penting. Pertama, sosok pemimpin.

Menurut Arifin, kemenangan Partai Golkar di Sumut tak bisa lepas dari kerja keras Ijeck. “Pak Ijeck [sapaan populer Musa Rajekshah] tentu saja memiliki peran sangat besar," tutur Arifin.

Dia bilang figur Ijeck mampu menghidupkan mesin partai. Ijeck juga mendinamisasi partai hingga tiap-tiap bidang organisasi bisa bekerja sesuai tugas dan fungsinya. "Beliau saya lihat juga mampu menjaga harmoni dan keseimbangan,” ujarnya.

Arifin menuturkan, sejak Ijeck memimpin Golkar Sumut, hampir tak ada riak-riak yang berarti di internal partai.

“Memang, kita tahu, sempat muncul perbedaan-perbedaan pendapat, tapi saya kira dinamika seperti ini wajar dalam politik,” katanya.

Musa Rajekshah menjadi nakhoda Partai Golkar Sumut pada 6 November 2020. Ia terpilih secara aklamasi untuk memimpin Golkar Sumut periode 2020-2025. Saat itu, Ijeck masih menjabat Wakil Gubernur Sumut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya