KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional Hari Ini untuk 3 Daerah

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – KPU RI kembali melanjutkan rekapitulasi nasional Pemilu 2024, hari ini, Selasa, 12 Maret 2024. Pada hari ini terdapat tiga provinsi, yakni Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur dan DKI Jakarta.

Teguh Pastikan ASN Netral di Pilgub Jakarta

"Ini yang sudah siap dalam pendataan kami ada tiga provinsi. Yang pertama, Kepri (Kepulauan Riau), yang kedua NTT (Nusa Tenggara Timur), setelah itu DKI Jakarta," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di kantornya, Menteng, Jakarta.

Hasyim menjelaskan, pelaksanaan rekapitulasi bakal dilakukan dengan metode dua panel. "Kami mengusulkan kepada teman-teman saksi dan juga teman-teman KPU ya, jadi nanti kami mulai jam 10.00 pagi. Kemudian akan mulai kami buka dua panel. Panel A di sini untuk DKI Jakarta. Panel B nanti akan dilaksanakan untuk Kepri dan NTT. Saya kira begitu ya," kata Hasyim.’

Kapan Dibagikan Undangan Pencoblosan Pilkada 2024? Simak Informasi Lengkapnya

Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari menyampaikan jumpa pers Pemilu 2024

Photo :
  • KPU

Diketahui, KPU RI sudah melakukan rekapitulasi nasional penghitungan suara Pilpres 2024 di 9 Provinsi. Dari hasil rekapitulasi yang digelar sejak Sabtu, 9 Maret hingga Selasa dinihari, 12 Maret 2024, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming unggul telak di 9 Provinsi tersebut dengan perolehan 26.120.118 suara.

Bawaslu: 'Lapor Mas Wapres', Pemilu dan Pilkada Jangan Digelar di Tahun yang Sama

Di urutan kedua oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan perolehan 11.952.711 suara dan di urutan terakhir pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih 6.658.231 suara.

Ke-9 provinsi itu yakni DI Yogyakarta, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Lampung, Bali, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan dan Jawa Tengah.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024