Golkar Sukses di Pileg 2024, tapi Gagal Rebut Kursi di Dapil Jakarta Timur

Ilustrasi Partai Golkar.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta – Partai Golkar di Pileg 2024 dinilai lebih sukses dibandingkan dengan Pileg sebelumnya, bahkan Golkar mengklaim ada potensi menjadi "raja senayan" karena sebaran kursinya sementara lebih unggul dari PDI-P. Namun sayangnya, keunggulan Golkar tidak berbarengan dengan kesuksesan Golkar merebut 1 kursi di Dapil Jakarta Timur.

Mendesak! Komisi IX DPR Usul RUU Ketenagakerjaan Masuk Prolegnas Prioritas 2025

Sebagaimana diketahui, Dapil Jakarta Timur kerap dianggap sebagai Dapil Neraka yang gagal ditaklukan oleh Golkar beberapa pemilu terakhir. Termasuk pada 2024, Golkar gagal merebut satu kursi di Dapil ini.

Bendera Partai Golkar

Photo :
  • VIVA / Putra Nasution (Medan)
Mendagri Tito Bakal Buat Surat Edaran Setop Bansos hingga Pilkada 2024 Rampung

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai dalam beberapa Pileg, Golkar gagal punya anggota DPR RI di Dapil Jakarta Timur. Pada Pileg 2024, Golkar kembali gagal meskipun sudah menyiapkan kader terbaiknya seperti Dito Ariotedjo, Wanda Hamidah, dan Danty Indriastuti Purnamasari Rukmana, cucu Suharto. 

Dilihat dari suaranya para caleg pesohor Partai Golkar ini, sepertinya mesin politiknya tidak bekerja dengan maksimal. Dito Arietedjo sebagai Menpora, dinilai sendirian memperjuangkan kursi Golkar di Dapil Jakarta Timur. 

DPR Ingatkan Gus Ipul: Jangan Sampai Bansos Dipakai Jadi Alat Politik

Karena suara yang diperoleh oleh kader Golkar lainnya juga tidak besar, sehingga secara akumulasi tidak terlalu berdampak untuk mendapatkan kursi Partai Golkar. 

"Untuk merebut kursi DPR itu tidak mungkin sendirian. Tantangan Partai Golkar di Dapil Jaktim tidak hanya merebut kursi Partai Golkar dari partai lain. Peran dari mesin politik masing-masing caleg juga penting," kata Arifki

Dia menyebutkan, caleg-caleg Golkar Dapil Jaktim 1 ini lah yang tidak berjalan dengan baik. Akhirnya, publik hanya melihat caleg Golkar itu hanya Dito Arietedjo, karena memang posisinya sebagai Menpora. 

"Namun, Menteri itu kampanye kemungkinan besar hanya bisa Sabtu dan Minggu, kekosongan ini yang tidak dimanfaatkan caleg-caleg Golkar lain untuk memaksimalkan suara Golkar," kata Arifki. 

Namun, jika dilihat dari perolehan suara Pileg 2019 dan 2024, Suara Partai Golkar di tahun 2019 hanya 79 ribu. Sedangkan pada Pileg 2024 menjadi 110 ribu. 

Kampanye Terbuka Partai Golkar. Foto ilustrasi.

Photo :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

Bahkan suara Golkar di Dapil 4, 5, 6 DPRD DKI Jakarta suara partai Golkar juga naik. Artinya, secara suara pencapaian Golkar di Dapil Jaktim lebih baik dibandingkan 2019. Tetapi, memang pertarungan di Dapil Jaktim itu juga berat, apalagi pengaruh PKS yang masih kuat. 

"Dalam bacaan saya, Itu semuanya masih sementara, karena prosesnya masih berjalan. Hasilnya kedepan tentu masih ada perubahan. Kita lihat, apakah Golkar mencatat sejarah baru di Dapil Jaktim dengan mengantarkan kadernya sebagai anggota DPR RI atau tidak," tutup Arifki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya