Lonjakan Suara PSI Jadi Sorotan, Burhanuddin Muhtadi Sempat Bilang Begini
- Dok Indikator Politik
Jakarta – Real Count Pemilu Legislatif (Pileg) Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga kini, masih berlangsung. Data terbaru menunjukkan adanya naik dan turun perolehan suara nasional sejumlah partai politik.
Satu hal yang jadi perhatian yaitu perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kenaikannya disorot oleh banyak pihak. Sebab, suara PSI naik secara drastis dalam penghitungan resmi KPU per 1 Maret 2024.
Berdasarkan pembaharuan data berkala yang didapatkan dari website KPU, salah satu netizen X dengan username @MSMujab22 memberikan informasi bahwa suara PSI naik cukup signifikan. Menurutnya PSI naik sebanyak 19,951 suara hanya dari 110 TPS saja.
Terkait hal tersebut, melalui akunnya di media sosial X, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi sempat mengatakan jika hampir tidak mungkin, PSI mendapatkan angka 4% pada pemilu 2024
“Ya, sudah terjadi ijma’ “ulama” quick count bahwa PSI tdk lolos PT 4%. Jika data semua lembaga penyelenggara quick count digabung, maka sampel jadi gede dan MoE jadi makin kecil. Tanpa digabung aja MoE kurang dari 1%, dan itupun PSI tdk sampe 4%.” ujar Burhanudin melaluin akun X-nya
Dalam komentar lanjutannya, Burhanuddin Muhtadi juga mengatakan bahwa kelolosan PSI ke parlemen bisa menimbulkan deligitimasi masyarakat terhadap pemilu
“Mending PSI menerima kenyataan dengan lapang dada. Ketimbang lolos PT tapi malah menimbulkan deligitimasi thd hasil pemilu 2024.” ujar Burhanuddin.
Sebelumnya diberitakan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengingatkan semua pihak agar tidak menyampaikan pernyataan tendensius menyikapi rekapitulasi suara KPU yang hingga kini masih berlangsung.
Pernyataan ini disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menanggapi penggiringan opini yang mempertanyakan penambahan suara PSI, yang berdasar rekapitulasi suara KPU per Sabtu 2 Maret 2024 pukul 12.00 ada di angka 3,13 persen, dengan jumlah suara terhitung 65,73 persen.
“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace dalam keterangan resminya, Sabtu 2 Maret 2024.
"Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat," sambungnya.