Muktamar VIII Digelar, JK Wanti-wanti Dewan Masjid Nasional Jangan Jadi Tempat Pergulatan Politik

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMIJusuf Kalla atau JK membeberkan alasan baru digelarnya Muktamar VIII DMI pada Jumat, 1 Maret 2024 ini. Pasalnya, ia tak ingin DMI menjadi pergulatan politik pada Pemilu 2024.

Ungkap Hasil Reses Dapil, Ida Fauziyah Sebut Masyarakat Minta Sistem Pemilu Dievaluasi

"Kita bukan organisasi politik, kenapa saya minta persetujuan untuk diundurkan Muktamar ini setelah Pemilu, supaya jangan DMI ini tempat pergulatan politik," ujar JK dalam sambutannya di Pembukaan Muktamar VIII DMI di Jakarta, Jumat, 1 Maret 2024.

Menurutnya, hari Muktamar VIII DMI itu digelar pada saat ini lantaran Indonesia menghadapi dua momen penting. Pertama, saat Indonesia baru selesai menjalankan Pemilu 2024 kemarin, yang mana menyangkut persoalan dunia dan kedua saat bangsa Indonesia, khususnya Umat Muslim di Indonesia bakal menjalani bulan suci Ramadhan 2024, yang mana menyangkut persoalan akhirat.

Disebut Salah Satu Calon Ketua Umum PPP, Begini Reaksi Gus Ipul

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) Hadiri Kampanye Anies-Muhaimin di JIS

Photo :
  • Tangkapan Layar Youtube Anies Baswedan

"Jadi, kita berada di belakang penting (momen pemilu) dan di depan penting (Ramadhan 2024). Namun, tentunya harus siapkan langkah-langkah itu sebaik-baiknya, momen kita berada dua posisi, sebagai warga negara tugas dunia telah kira jalankan, tugas akhirat dan dunia juga Insya Allah kita jalankan sebaik-baiknya," kata dia.

PPP Gagal Masuk ke Parlemen, Romahurmuziy Serukan Pengurus Pusat "Taubatan Nasuha"

JK pun mengingatkan, persoalan dunia dan akhirat itu haruslah seimbang dilakukan oleh masyarakat Indonesia, khususnya umat muslim. Maka itu, dia berharap dalam setiap tabligh, ceramah, dan khotbah di masji-dmasjid harus berdasarkan dua hal itu.

Jusuf Kalla saat menghadiri Pembukaan Muktamar DMI.

Photo :
  • VIVA.co.id/Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)

"Maka itu, dalam setiap tabligh, ceramah, khotbah di masjid selalu berdasarkan hal ini, bahwa di samping kita bicara ibadah, kita bicara muamalah karena itu yang membawa kita menuju kesejahteraan dan kemakmuran ini," pungkasnya.

Pekerja melipat surat suara pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. (Foto ilustrasi).

Mahalnya Biaya Pemilu Disebabkan Rumitnya Regulasi, Menurut Anggota DPR

Anggota Komisi II DPR RI Indrajaya meminta pemerintah melalukan evaluasi sistem pemilu yang berlangsung selama 2024 lantaran dinilai banyak menelan biaya.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024