Ke Mana-mana Politisi Demokrat Bilang Rakyat Ingin Prabowo Presiden: Kecurangannya Dimana?
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron meminta kepada pendukung capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menunjukkan bukti dugaan kecurangan paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, di Pilpres 2024.
Hal ini disampaikan Herman menanggapi permintaan sejumlah pihak yang mendorong agar menggulirkan hak angket DPR RI terkait Pemilu 2024.
"Catatan saya, sebetulnya kalau kemudian dianggap oleh pihak 01 dan 03 bahwa Pak Prabowo dan Mas Gibran ada kecurangan di mana? Tunjukkan," kata Herman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Dikutip Jumat 1 Maret 2024.
Herman mengklaim, Prabowo memang Presiden pilihan rakyat Indonesia. Sebab dirinya menanyakan langsung ke masyarakat saat reses di dapilnya. Mereka menginginkan Prabowo memimpin negeri ini, sehingga menurutnya tidak ada kecurangan.
"Jadi optimisme yang terbangun dalam diri saya justru waktu itu, ini Pak Prabowo bakal jadi Presiden. Karena apa? Fakta di lapangan hampir mayoritas masyarakat yang saya datangi mengatakan hal yang sama yaitu mendukung 02," jelasnya.
"Menurut saya sebetulnya fakta. Bahkan kalau saya memprediksi, justru semestinya Pak Prabowo dan mas Gibran lebih daripada 60 persen kemenangannya,” kata Herman.
Pasalnya, lanjut Herman, saat dirinya kunjungan kerja maupun lainnya, kerap menyerap asrpirasi mengenai harapan masyarakat agar Prabowo menjadi Presiden.
“Karena ke manapun saya pergi, ke manapun saya sosialisasi bahkan bukan hanya di dapil saya, saya juga ke dapilnya kawan-kawan yang lain, saya juga bertanya kepada kawan-kawan yang lain, hampir sama," paparnya.
Karena itu, Herman mengimbau kepada kubu Anies dan Ganjar agar menerima kekalahan dengan lapang dada. Sebab, bila nantinya hak angket bergulir pun tak akan mengubah hasil Pilpres 2024.
"Menurut saya itu adalah fakta, itu adalah realitas saat ini kecenderungan masyarakat sebagian besar memang memilih Pak prabowo dan mas Gibran. Lantas kecurangannya dimana? Apalagi dihubung-hubungkan nanti dengan persoalan politik politis yang ada di DPR melalui hak angket," ujarnya.