Mantan Wakil Menlu Ingatkan Pemerintahan Baru Perlu Rumuskan Konsep Kebijakan Luar Negeri

Dino Patti Djalal
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Mantan wakil menteri luar negeri RI Dino Patti Djalal berpendapat pemerintahan baru hasil Pemilu 2024 perlu merumuskan konsep dan tindakan kebijakan luar negeri yang harus diambil dalam enam bulan pertamanya menjalankan roda pemerintahan. 

Sibuk Politik, 2024 Jadi Tahun yang Penuh Guncangan bagi Krisdayanti

Perumusan itu diperlukan karena dunia internasional akan kritis terhadap kebijakan luar negeri RI di bawah pemerintahan baru nantinya, katanya kepada wartawan seusai menerima penganugerahan Order of Merit dari Ukraina di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024.

"Antara Oktober 2024 dan Mei-Juni 2025, ada KTT ASEAN, ada APEC, ada (KTT) G20 dan lain sebagainya," kata diplomat veteran kelahiran 10 September 1965 itu.

RI Terima 1,35 Juta Job Order per Tahun dari Luar Negeri tapi Hanya Bisa Salurkan 287 Ribu

Menurut pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) ini, berbagai pertemuan multilateral tersebut merupakan kesempatan bagi pemerintahan baru RI untuk menyampaikan konsep kebijakan luar negerinya.

Suriah Akan Terpecah dan Dikendalikan Asing setelah Assad Digulingkan, Menurut Oposisi

Penyortiran dan Pelipatan Surat Suara Pilpres Pemilu 2024. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dino lebih lanjut berpendapat bahwa Indonesia dalam sembilan tahun terakhir ini "tidak bergeopolitik" kendati aspek globalisasi dan ekonominya kuat.

Di tengah dinamika global saat ini dan mendatang, Dino berpendapat bahwa Pemerintah RI hasil Pemilu 2024 dituntut mahir dalam bernavigasi di antara kekuatan-kekuatan besar dunia.

"Yang penting kita harus punya strategi dari awal. Kalau tidak terlindas (oleh negara lain). Kita jadi reaktif aja kerjanya nanti," kata Dino. (ant)

Diskusi bedah buku Selamat Datang Otokrasi: Pemilu, Kekuasaan, dan Kemunduran Demokrasi di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Pilprres 2024 dinilai sebagai fenomena yang mengkhawatirkan bagi demokrasi Indonesia karena mulai menggeser demokrasi Indonesia menuju otokrasi elektoral.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024