Soroti Penghitungan Suara Pilpres 2024, Effendi Simbolon: Gak Ada Orang yang Siap Kalah

Ketua Umum PSBI, Effendi Simbolon.(istimewa/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Samosir – Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI), Effendi Simbolon mengajak semua pihak termasuk masyarakat bersabar menunggu hasil rekapitulasi suara Pilpres 2024. Dia bilang KPU yang akan mengumumkan secara resmi perhitungan suara pilpres.

DPR Dorong Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada Serentak 2024

Effendi jelaskan hasil Pilpres 2024 masih dilakukan penghitungan berjenjang dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) ke KPU Kabupaten/Kota hingga ditetapkan pada 20 Maret 2024.

Dia mengingatkan dalam penghitungan suara pilpres, hitung cepat atau quick count belum bisa jadi ukuran.

Bawaslu RI Imbau Pengawasan Pilkada Harus Santun dan Riang Gembira

"Nanti ada hitung manual yang dilakukan secara berjenjang di tanggal 20 Maret 2024,” kata Effendi di Pesta Bona Taon PSBI 2024 di Kabupaten Samosir, Selasa 27 Februari 2024.

Pekerja melipat surat suara pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024

Photo :
  • AP Photo/Tatan Syuflana
Mahfud Md Nilai Demokrasi dan Hukum Indonesia Berada pada Situasi yang Tepat

Meski demikian, ia berpandangan hasilnya kurang lebih tidak akan jauh berbeda. Menurutnya, wajar saja ada pasangan-pasangan capres dan cawapres yang tidak bisa menerima hasil tersebut.

“Kalau kita sering mengatakan siap kalah siap menang, itu sebenarnya hanya jargon saja. Gak ada orang yang siap kalah,” sebutnya.

Namun, ia menyampaikan siapapun yang menang hendaknya juga bisa merangkul yang kalah. Begitu juga menurutnya yang kalah juga harus legowo.

Dia pun menyinggung dinamika dalam pilpres tak dipedulikan oleh rakyat yang tinggal di pelosok daerah.

“Mana peduli apa yang terjadi di Jakarta. Gak peduli, hanya berpikir bagaimana keluarganya sehat, anaknya bisa berpendidikan, anaknya punya kehidupan yang lebih baik,” kata Anggota DPR tersebut.

Effendi mengatakan antara paslon menang dan kalah, jangan terlalu egois. Tapi, kata dia, mesti saling merangkul untuk sama-sama membangun tanah air agar lebih baik lagi ke depannya.

“Jadi, jangan terlalu egois juga teman-teman yang di Jakarta sana,” tutur Effendi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya