Grace Natalie dan Uya Kuya Bersaing dengan Caleg Petahana di Dapil DKI

Ilustrasi Pemilu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia terus memperbaharui rekapitulasi suara atau real count dari seluruh calon legislatif (caleg) yang berkompetisi untuk duduk di Parlemen.

Ungkap Hasil Reses Dapil, Ida Fauziyah Sebut Masyarakat Minta Sistem Pemilu Dievaluasi

Dalam daerah pemilihan (Dapil) di DKI Jakarta, terdapat 10 caleg yang memiliki suara terbanyak. Pada posisi pertama dari fraksi PKS sekaligus Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) dengan perolehan suara sebesar 86.379 di Dapil II DKI Jakarta.

Posisi kedua, masih dipegang dari fraksi PKS, yaitu Mardani Ali Sera yang memiliki perolehan suara sebesar 54.261 dari Dapil I DKI Jakarta. Urutan ketiga ada artis Uya Kuya dari fraksi PAN dengan 43.533 perolehan suara di Dapil II DKI Jakarta.

PPP Gagal Masuk ke Parlemen, Romahurmuziy Serukan Pengurus Pusat "Taubatan Nasuha"

Grace Natalie PSI

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Posisi keempat ada Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dengan 41.690 perolehan suara di Dapil III DKI Jakarta. Disusul oleh Erwin Aksa dari Fraksi Partai Golkar dengan 39.017 suara dari Dapil yang sama dengan Grace.

Kunjungi Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Verrel Bramasta Janjikan Pembangunan PAUD

Posisi keenam diduduki dari fraksi Partai Gerindra, Himmatul Aliyah dengan 36.304 suara di Dapil II DKI Jakarta. Disusul posisi ketujuh ditempati fraksi PDIP yaitu Putra Nababan dengan perolehan suara 32.900 dari Dapil I DKI Jakarta.

Posisi kedelapan, ditempati fraksi Nasdem Ahmad Sahroni dengan perolehan suara 31.123 di Dapil III DKI Jakarta. Posisi kesembilan diduduki dari fraksi Gerindra, yaitu Habiburokhman dengan 29.363 di Dapil I DKI Jakarta. Posisi kesepuluh ada dari fraksi PKB, yaitu Ida Fauziyah dengan perolehan suara 29.083.

Sebagai informasi, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari memastikan, penghitungan suara berjenjang sudah dilakukan secara bertahap.

Uya Kuya.

Photo :
  • VIVA/Aiz Budhi

Menurut laporan diterima, kata Hasyim, rapat pleno terbuka hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan akan berlangsung sampai tanggal 2 Maret 2024. “Untuk tingkat kecamatan sudah berjalan rekapitulasinya sampai dengan nanti 2 Maret 2024,” ujar Hasyim di Kantor KPU RI Jakarta, Jumat, 23 Februari 2024.

Hasyim menambahkan, saat ini penghitungan suara berjenjang sudah dilakukan oleh Panitia Pemilih Luar Negeri (PPLN). Namun, rentang waktunya lebih singkat dari tingkat kecamatan, yakni 22 Februari 2024.

Di sisi lain, Hasyim menyebutkan, rapat pleno penghitungan suara tingkat kabupaten atau kota bakal dilakukan hingga 5 Maret 2024, lalu untuk tingkat provinsi akan dilakukan hingga 10 Maret 2024.

“Maka demikian, rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perolehan suara tingkat nasional dan sekaligus puncaknya penetapan hasil Pemilu secara nasional dijadwalkan dari 22 Februari 2024 sampai dengan 20 Maret 2024," ujarnya.

Pekerja melipat surat suara pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. (Foto ilustrasi).

Mahalnya Biaya Pemilu Disebabkan Rumitnya Regulasi, Menurut Anggota DPR

Anggota Komisi II DPR RI Indrajaya meminta pemerintah melalukan evaluasi sistem pemilu yang berlangsung selama 2024 lantaran dinilai banyak menelan biaya.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024