Prabowo-Luhut Bertemu di Bali, Bahas Pembentukan Kabinet?
- Instagram @prabowo
Jakarta – Calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Pertemuan itu berlangsung di Bali, pada Sabtu, 17 Februari 2024.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan pertemuan itu merupakan hal biasa antara senior dan junior yang pernah aktif di militer.
"Pertemuan biasa antara junior dan senior," kata Nusron kepada wartawan, dikutip Senin, 19 Februari 2024.
Namun, di sisi lain, Nusron mengatakan dalam pertemuan itu Prabowo juga turut meminta saran atas langkah apa yang harus diambil saat melanjutkan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu.
"Sekaligus minta masukan langkah-langkah yang harus diambil dalam melanjutkan pemerintahan Pak Jokowi mendatang," ungkapnya.
Nusron pun membantah isu bahwa pertemuan Prabowo dan Luhut di Bali itu membahas soal kabinet. Sebab, pihaknya masih menunggu hasil rekapitulasi perhitungan suara resmi yang nanti akan diumumkan KPU.
"Belum sampai ke sana (bahas kabinet). Ini tahapnya masih tahap mengawal suara C1 dan rekap Plano C1," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masih unggul dari dua paslon lainnya dalam hasil sementara rekapitulasi suara (real count) Pilpres 2024.
Berdasarkan pantauan VIVA, KPU terakhir kali memperbaharui data real count pada Senin, 19 Februari 2024 pukul 07.00 WIB. Prabowo-Gibran meraup suara 54.505.337 atau 58,31 persen.
Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut satu, Anies-Muhaimin berada di posisi kedua. Keduanya mendapatkan suara 22.763405 atau sekitar 24,35 persen.
Posisi terakhir, diduduki oleh pasangan capres-cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Mereka meraup suara 16.213.499 atau 17,34 persen.
Perolehan suara sementara ini diambil berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU di 580.097 tempat pemungutan suara (TPS) atau sekitar 70,47 persen dari total 823.236.