Quick Count SMRC: PDIP Raih 17,12, Golkar 14,55 dan Gerindra 13,12 Persen Suara
- Dok. VIVA
Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil akhir hitung cepat atau quick count Pemilu 2024. Terdapat total 99,75 persen data quick count yang masuk dari 334.513 sampel suara sah.
Hasilnya, PDIP menjadi partai politik dengan raihan suara terbanyak. PDIP meraup 17,12 persen suara disusul Partai Golkar dengan 14,55 persen. Sementara Partai Gerindra berada di urutan ketiga karena dipilih oleh 13,12 persen.
"Hasil quick count menunjukkan bahwa PDI Perjuangan memperoleh suara terbanyak 17,12 persen, disusul kemudian oleh Golkar 14,55 persen, Gerindra 13,12 persen,” tulis SMRC dalam keterangan pers yang diterima, Minggu, 18 Februari 2024.
Di posisi keempat, terdapat PKB yang meraih 10,64 persen, Nasdem 9,25 persen, PKS 7,97 persen, Demokrat 7,75 persen dan PAN 7,37 persen, Delapan parpol tersebut lolos ke Senayan karena memenuhi syarat parliamentary threshold atau ambang batas parlemen 4 persen.
Sementara 10 partai lain, termasuk PPP dan PSI diprediksi tidak masuk ke Senayan. PPP meraih 3,81 persen, sedangkan PSI dipilih oleh 2,9 persen. Lalu, Perindo 1,55 persen, Gelora 0,96 persen, Hanura 0,73 persen, Buruh 0,66 persen, Ummat 0,49 persen, PBB 0,43 persen, Garuda 0,37 persen, dan PKN 0,32 persen.
Dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error tertinggi 0,83 persen, SMRC memprediksi PDIP meraih suara 16,29 persen sampai dengan 17,95 persen, Golkar 13,95 persen hingga 15,14 persen, Gerindra 12,61 persen sampai dengan 13,63 persen.
Selanjutnya PKB 10,13 - 11,15 persen, Nasdem 8,76 persen - 9,74 persen, PKS 7,59 persen- 8,35 persen, Demokrat 7,11 persen - 8,39 persen, dan PAN 6,79 persen- 7,95 persen.
"Perolehan suara PKS, Demokrat dan PAN masih terpaut dalam margin of error yang berarti quick count tidak mendapat bukti yang cukup kuat untuk menyimpulkan urutan perolehan suara dari ketiga partai tersebut," tulis SMRC.
Dengan menerapkan margin of error kurang lebih 0.30 persen PPP masih berpotensi lolos Senayan. Hal ini karena PPP diprediksi meraih suara terendah 3.51 persen dan tertinggi 4.11 persen. Sedangkan untuk PSI tetap tidak lolos ke Senayan meski meraih suara tertinggi karena hanya 3,1 persen.