Mahfud MD Sebut Pemilu Sudah Selesai, Lanjutkan Perjuangan Demokrasi

Mahfud Md di TPS 106
Sumber :
  • VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)

Jakarta – Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengatakan bahwa kontestasi Pemilu 2024 sudah selesai dan tinggal menunggu hasil akhir. Meskipun pemilu sudah selesai, mantan Menko Polhukam ini menyebutkan perjuangan membangun demokrasi dan keadilan harus dilanjutkan.

Kapan Dibagikan Undangan Pencoblosan Pilkada 2024? Simak Informasi Lengkapnya

“Memperjuangkan demokrasi dan keadilan tanpa kenal lelah adalah beyond election yang tak dibatasi oleh pemilu yang periodik,” kata Mahfud dikutip dari akun Instagram pribadinya @mohmahfudmd, Jumat, 16 Februari 2024.

Lebih lanjut, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menegaskan, rakyat tidak boleh lelah mencintai Indonesia.

Gibran Ingatkan Perbedaan Pilihan Politik untuk Dewasakan Demokrasi

Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md dan istri

Photo :
  • VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)

Sementara itu, berdasarkan hasil sementara real count oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pukul 13:00 WIB, suara masuk dari Tempat Pemungutan Suara (TPS), pasangan calon (paslon) nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraup 56,97 persen.

Bawaslu: 'Lapor Mas Wapres', Pemilu dan Pilkada Jangan Digelar di Tahun yang Sama

Kemudian, pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraup 25,02 persen, dan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD 18,01 persen.

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengatakan seluruh parpol pendukung menunggu keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI atas hasil perhitungan Pemilu. Ganjar dan seluruh partai politik pendukung menghormati segala proses yang ada.

"Kita sudah sepakat kita akan menunggu keputusan KPU sesuai dengan apa yang disampaikan dan apapun yang diputuskan oleh KPU nanti kita akan ikuti kita menghormati proses kok," ujarnya.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024