Kata Jokowi soal Minta Sri Sultan Fasilitasi Pertemuannya dengan Megawati
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal minta tolong Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk memfasilitasi bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Menurut dia, silaturahmi itu sangat penting dilakukan dengan para tokoh bangsa.
“Yang namanya silaturahmi dengan semua tokoh-tokoh bangsa, itu sangat baik,” kata Jokowi di Kemayoran pada Kamis, 15 Februari 2024.
Tentu, kata dia, silaturahmi dengan para tokoh itu dilakukan untuk kepentingan bangsa dan Negara Kesaturan Republik Indonesia. “Untuk negara ini, sangat baik ya,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan HB X angkat bicara soal isu yang menyebut salah satu obrolan antara dirinya dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Keraton Yogyakarta beberapa waktu lalu, adalah tentang pertemuan antara Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Sultan mengakui dimintai tolong oleh Jokowi untuk memfasilitasi pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan itu. Meski demikian, Sultan menyebut dirinya menunggu rencana pertemuan itu dari Jokowi.
Sultan membeberkan jika Jokowi memang memerlukan difasilitasi untuk bertemu dengan Megawati, dirinya bersedia membantu pertemuan itu.
“Betul. Tapi saya kan nunggu Presiden, kan saya akan menjembatani. Ya terserah Presiden, itu saja. Ya nunggu, kalau emang Presiden memerlukan, saya bersedia," kata Sultan di Kantor Gubernur DIY pada Senin, 12 Februari 2024.
Terkait rencana pertemuan itu, Sultan mengaku pada posisi pasif saja. Sultan menarasikan apabila inisiatif pertemuan itu ada di Jokowi.
“Kan bukan saya yang mengambil inisiatif. Yang ambil inisiatif kan Bapak Presiden sendiri. Terserah Bapak Presiden, mau perlu ketemu Mbak Mega yang mau saya fasilitasi ndak. Kan gitu," ungkap Sultan.
Justru, Sultan malah menyambut baik apabila Presiden Jokowi bisa bertemu dengan Presiden ke-5 RI Megawati itu sendirian.
“Kalau bisa ketemu sendiri kan ya syukur. Tapi kalau saya kan sifatnya pasif. Kalau Presiden 'tolong mbok saya dianter’, misalnya gitu. Ya terserah Bapak Presiden sendiri. Saya kan pasif, bukan ngoyak-oyak (mengejar supaya Jokowi bertemu Megawati)," pungkas Raja Keraton Yogyakarta ini.