Surya Paloh Dikabarkan Ketemu Megawati, Ahmad Ali: Diskusi Juga Bisa dengan Prabowo
- VIVA.co.id/Ilham Rahmat
Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyebut, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membuka peluang untuk berdiskusi dengan Prabowo Subianto. Hal ini bisa terjadi ketika hasil Pemilihan Umum (Pemilu) sudah ada.Â
"Pertemuan biasa saja dalam konteks politik. Menurut saya, diskusi bukan hanya dengan Ibu Mega, dengan Pak Prabowo yang siapa saja menurut saya akan terbuka, ketika kemudian hasil Pemilu sudah ada," ujar Ali kepada wartawan di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu 14 Februari.
Ali mengatakan, pertemuan menjadi tidak menarik bila dilakukan sebelum konsestasi Pemilu belum selesai.Â
"Kan menjadi tidak menarik ketika kontestasi belum selesai kemudian kita bertemu berbicara politik. Kan kita enggak mau bertemu, enggak mau berkoalisi untuk membenci orang lain, kita berkoalisi dengan tujuan strategis kan," jelasnya.Â
Menurutnya, kalau Surya Paloh bertemu hanya karena membenci Prabowo. Hal itu bukan merupakan pendidikan politik yang baik.Â
"Artinya kalau kemudian satu, kamu bertemu hanya karena membenci Prabowo kan menurut saya bukan pendidikan politik yang baik yang harus dipertontonkan," ucapnya.Â
Sehingga tegas Ali, Surya Paloh akan menahan diri untuk melakukan pertemuan-pertemuan politik.Â
"Jadi baiknya Pak Surya pasti akan menahan diri untuk melakukan pertemuan-pertemuan politik, itu hal seperti itu," ujarnya.Â
Sebelumnya, Wakil ketua umum Partai Nasdem Ahmad Ali membantah terkait adanya kabar bahwa Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bakal bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dikabarkan kalau pertemuan itu bakal dilakukan pada Rabu 14 Februari 2024.
"Saya pastikan tidak ada pertemuan begitu," ujar Ahmad Ali kepada wartawan di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu 14 Februari.
Namun begitu, Ali mengatakan bahwa apa urgensinya ketika Surya Paloh akan bertemu dengan Megawati sore ini. Pasalnya, proses Pilpres 2024 belum rampung sepenuhnya.
"Sekarang mau bertemu untuk apa? Pilpres belum selesai penghitungannya kan begitu. Jadi urgensinya untuk ketemu dalam konteks politik menurut saya setelaah semua selesai," kata dia.
Bahkan, kata Ali, Paloh pun punya potensi akan melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh nasional. Bahkan bisa saja Paloh bertemu dengan Prabowo.
"Tidak hanya sepatas Ibu Mega bisa kemungkinan bertemu dengan Pak Prabowo, ada tokoh-tokoh politik lain," jelas Ali.
Sebagai informasi, kabar pertemuan Paloh dan Megawati beredar di kalangan awak media setelah pencoblosan Pemilu 2024. Namun begitu, hingga kini belum ada membenarkan terkait pertemuan tersebut.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh ditemani dengan putranya, Prananda Paloh, memberikan hak suaranya di TPS 008, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Keduanya tiba di lokasi pencoblosan sekitar pukul 08.59 WIB.
Setelah mencoblos, Paloh mengatakan bahwa tak menutup kemungkinan dirinya bertemu Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Namun, dia mengaku belum membuat janji terkait pertemuan tersebut.
"Kalau bertemu Insyaallah, tidak ada masalah. Apapun hasil dari pemilu kali ini, hubungan silaturahmi, komunikasi, apalagi peran saya dan Mbak Mega sebagai pemimpin partai politik tentu akan banyak pembicaraan yang bisa dilakukan. Tapi, kita lihat nanti kondisinya seperti apa. Mungkin dalam waktu dekat," kata Surya Paloh kepada awak media, pada Rabu, 14 Februari 2024.
Ketum Nasdem itu juga merespons terkait dinamika yang terjadi di lapangan sebelum hari pencoblosan. Tetapi, Paloh hanya menyikapinya dengan datar.
"Amat dinamis sekali. Kita sudah lalui tahap itu, kalian sendiri bisa melihat, mengikuti dan mendengar langsung," ucap Paloh.
Surya Paloh pun menyakini pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) akan memenangkan Pilpres 2024. Ia menekankan Pilpres 2024 ini harus berjalan luber dan jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil).Â
"Tentu ada optimisme, tapi apapun itu kita melakukan Pemilu yang luber dan jurdil. Kerahasiannya harus terjamin, hak pilihnya boleh siapa saja menetapkan pilihannya. Kita harus menghargai itu," pungkasnya.