Jusuf Kalla Ajak 16 Anggota Keluarga Nyoblos
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla atau karib disapa JK, menyambangi TPS 03, RW 02, Kelurahan Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tempatnya bakal memberikan hak suaranya di Pemilu 2024 ini.
Pantauan VIVA di kediamannya, JK dan Mufidah Jusuf Kalla sang istri, turut memboyong 16 anggota keluarganya ke TPS 03, yang berlokasi di halaman SMA Pangudi Luhur atau tepat berada di depan kediamannya.
Wakil Presiden (Wapres) RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla.
- VIVA.co.id/Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)
Saat rombongan JK keluar rumah sekitar pukul 09.40 WIB, Dia pun menyapa para awak media yang telah menantinya sejak pagi.
"Kalian sudah coblos?," tanya JK kepada para awak media, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Februari 2024.
"Belum Pak!" jawab sebagian awak media.
"Coba tangannya dilihat," ujar JK.
Saat ditanya para awak media apa saja persiapannya guna melakukan pencoblosan di TPS hari ini, JK hanya mengaku telah melakukan doa pagi tadi.
"Oh, (persiapannya) berdoa," kata JK.
"Sarapan apa Pak?" kata wartawan.
"Makan soto. Nanti kau makan juga ya," ujar JK sambil tersenyum.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) Hadiri Kampanye Anies-Muhaimin di JIS
- Tangkapan Layar Youtube Anies Baswedan
Mengenai apakah Dirinya akan turut memantau quick count atau hitung cepat di pemilu kali ini, JK mengaku hanya akan menyaksikannya dari rumah.
"Ya (memantau quick count di rumah)," ujarnya sambil memasuki TPS 03.
Diketahui, sebelumnya pada pukul 07.50 WIB, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, juga hadir di TPS 03 guna memberikan hak suaranya di Pemilu 2024 ini.
Nadiem yang hadir bersama sang istri dan putrinya tersebut, diketahui juga memberikan hak suaranya di TPS tempat Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, memberikan hak suaranya pada pemilu hari ini.
Partisipasi Pilkada 2024 Lebih Rendah Dibandingkan Pilpres dan Pileg
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di beberapa wilayah, termasuk DKI Jakarta, memiliki tingkat partisipasi pemilih yang lebih rendah dibanding Pilpres dan Pileg.
