Prabowo Subianto: Menang Tanpa Menyakiti, Itu Harus Kita Pegang

Capres 02, Prabowo Subianto
Sumber :
  • YouTube: Deddy Corbuzier

Jakarta - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan, pada prinsipnya kemenangan yang diraih tidak boleh menyakiti orang lain.

Terpopuler: Kimberly Ryder Kenang Kebaikan Edward Akbar, Deddy Corbuzier Duga Richard Lee Kebal Hukum

Hal itu disampaikan Prabowo saat menjadi bintang tamu dalam podcast Deddy Corbuzier yang tayang Selasa 13 Februari 2024.

Prabowo kemudian sempat mengutip salah satu filosofi jawa yaitu 'Menang tanpo ngasorake'. Artinya, 'Menang tanpa merendahkan'.

Deddy Sitorus PDIP Yakin Presiden Prabowo Tak Lakukan Pembredelan: Beliau Seorang Pecinta Seni

Capres 02, Prabowo Subianto

Photo :
  • YouTube: Deddy Corbuzier

Hal tersebut dia sampaikan lantaran menurutnya masih banyak orang yang tidak peduli terhadap orang lain, demi meraih kemenangan/keberhasilan.

Richard Lee Vs Doktif Ribut, Deddy Corbuzier Singgung Sumpah Dokter: Buat Memperkaya Diri?

"Kadang-kadang, filosofi barat agak beda. Karena yang saya lihat, filosofi barat itu yang penting adalah keberhasilan. It doesn't matter how you win, as long as you win," ucap Prabowo.

"Dalam rangka mendapat kemenangan untuk kita, pihak kita, diri kita, keluarga kita, (terkadang) kita menyakiti banyak orang. Ada filosofi jawa, 'Menang tanpo ngasorake'. 'Menang tanpa merendahkan (menyakiti)'. Itulah yang harus kita pegang," tegasnya.

Prabowo menambahkan, dengan prinsip itu maka kita akan hidup tanpa rasa dendam terhadap sesama. Hidup ini, katanya, harus memiliki prinsip sebagaimana yang dianut oleh para pendekar dan ksatria. Mereka hidup dengan memegang teguh nilai-nilai kejujuran, keadilan, hingga komitmen untuk membantu pihak-pihak yang lemah serta tertindas.

Capres 02, Prabowo Subianto

Photo :
  • YouTube: Deddy Corbuzier

"Kalau dalam filosofi pendekar, guru-guru saya mengajarkan (kepada saya) tidak boleh punya dendam. Seorang pendekar itu berani. Berani membela kebenaran, keadilan, kejujuran," ungkapnya.

"Membela yang lemah, miskin, dan yang tertindas. Itu ksatria. Membela harus berani, tapi tidak boleh benci dan tidak boleh dendam," pungkas Prabowo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya