Megawati Buka Suara soal Tahan Sri Mulyani Lepas Jabatan Menteri Keuangan
- Instagram @smindrawati
Jakarta – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri buka suara soal menahan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, agar tidak mundur dari jabatannya. Megawati mengaku punya pertimbangan tersendiri.
Menurutnya, Sri Mulyani memiliki posisi strategis di tengah situasi perekonomian negara saat ini, bahkan kondisi global, sehingga tidak akan mudah mencari penggantinya yang cukup mumpuni untuk menjalankan tugas sebagai Menkeu dengan baik.
"Saya berpikirnya begini, yang namanya Pemilu ini bukannya sebuah akhir, ini hanya sebuah proses. Eksekutif itu sudah ada jangka waktu yang harus diselesaikan, ya sudah dijalankan,” ujar Megawati dalam wawancara dengan stasiun TV swasta, dikutip Selasa, 13 Februari 2024.
“Kalau semua saya suruh mundur aja, yang rugi siapa? Bangsa dan negara apalagi yang namanya seperti Menteri Keuangan, kalau sampai mundur nanti salah gantinya, what will be happen to Indonesia?," tambahnya.
Megawati mengungkapkan, di tengah situasi saat ini, banyak orang yang mungkin mengincar dan mencari celah dengan memanfaatkan desakan agar para menteri dari partai pengusung Ganjar-Mahfud mundur dari kabinet.
"Jadi saya bilang sama para menteri kenapa harus mundur? Kalau ada orang yang ngincer ini kan pasti berebut dong, kepingin banget dong, siapa aja bisa masuk, tapi kalau untuk 10 bulan apa toh yang mau dikerjakan? Coba pikirkan. Kalau orangnya the best, mumpuni, mengerti yang akan dikerjakannya, tapi kalau enggak? Jadi, bukan untuk kepentingan pragmatis, suruh semua lepasin aja gitu, terus gimana dong bangsa ini?" kata dia.
Lebih lanjut Megawati mengatakan, sudah memikirkan persoalan ini secara holistik untuk kepentingan bangsa, bukan hanya PDIP. Maka itu, Megawati ingin para menteri PDIP dan yang terafiliasi dengan pasangan calon nomor urut 3 tetap menjalankan tugas sampai akhir masa jabatan mereka.
"Ini demi bangsa ya, karena memang saya maunya bangsa saya beres, semuanya sejahtera sesuai perundangan, jangan memanfaatkan situasi di masa Pemilu ini, karena kita punya tujuan politik lalu menghalalkan segala cara termasuk menghancurkan bangsa ini. Bukan itu saja, kita kan juga mesti lihat sikonnya dunia dong," kata Megawati.
Sebelumnya diberitakan, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto membenarkan soal pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Menteri Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, beberapa waktu lalu. Namun, Hasto tak bersedia menjelaskan waktu dan tempat pertemuan tersebut.
"(Pertemuan) Bu Mega kan dalam kapasitas beliau Presiden kelima, beliau Ketua Dewan Pengarah Badan Riset Inovasi Nasional," kata Hasto di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu, 3 Februari 2024.
Hasto juga enggan menjelaskan, apakah pertemuan itu dalam rangka membahas dugaan Menteri Sri Mulyani dan Menteri Basuki yang ingin mundur dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kendati Hasto menyinggung adanya penyalahgunaan program bantuan sosial (bansos) untuk kepentingan elektoral.
Menurut Hasto, itu merupakan pelanggaran yang serius dalam memanfaatkan anggaran.
"Ini menunjukkan pelanggaran serius, karena bansos anggaran rakyat dari pajak kita. Jadi harus kembali pada rakyat secara tepat. Bu Sri Mul dan Bu Mega karena sering ketemu di BRIN secara tertutup yah. Saya tak bisa sampaikan apa yang dibahas," imbuhnya.