NU: Jangan Golput, Memilih Itu Menyemai Kebajikan

Ilustrasi logo parpol peserta Pemilu 2024.
Sumber :
  • Dok. VIVA

Jakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Mohammad Mukri mengajak masyarakat untuk tidak golput pada Pemilu 2024 karena menurutnya menyalurkan hak suara sama dengan menyemai kebajikan.

Mahasiswa Kudus Kawal Pilkada 2024 Berjalan Jurdil, Siap Laporkan Jika Terjadi Kecurangan

“Jangan golput. Dengan memilih pada pemilu, kita sedang menyemai nilai-nilai kebaikan dan itu menjadi pintu untuk terselenggaranya kebaikan dan kemaslahatan bagi kita semua,” kata Mukri dalam siaran pers diterima di Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024.

Dengan partisipasi aktif dalam mewujudkan pemilu yang bermartabat, maka pemilik hak suara juga sedang menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Bukan sekadar demokrasi dalam bentuk prosedural, tetapi juga secara substansial yang menunjukkan proses dan hasil berkualitas.

Prof Ikrar: Tanpa Keberanian Rakyat Takkan Ada Perubahan, Lawan Pengerahan Aparat di Pilkada Sumut

Ilustrasi PPK Pemilu 2019

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

“Dunia sedang menonton Indonesia. Pemilu saat ini akan mencerminkan dan memberikan image (perwajahan) Indonesia di mata dunia. Kalau hasilnya baik, maka posisi Indonesia juga akan semakin baik di mata dunia. Ini yang perlu kita sadari,” ujarnya.

DPR Dorong Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada Serentak 2024

Selain menyalurkan suara, masyarakat juga wajib menciptakan kondisi yang kondusif saat dan setelah pemilu. Apapun hasil pemilu, pesan Mukri, harus diterima dan diakui sebagai sebuah proses demokrasi yang beradab.

“Tidak mungkin semuanya menang karena setiap kompetisi harus ada yang menang dan ada juga yang kalah. Semua ini bisa menjadi proses pendewasaan bangsa Indonesia yang sepakat mengusung nilai-nilai demokrasi,” tutur dia.

Perbedaan pilihan dalam pemilu merupakan keniscayaan. Menurutnya, melewati proses keragaman pilihan tersebut bisa menjadi pendewasaan untuk memahami dan membiasakan diri dalam perbedaan.

Penyortiran dan Pelipatan Surat Suara Pilpres Pemilu 2024. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

“Elok dan indahnya Indonesia karena adanya keragaman yang sudah menjadi sunnatullah. Maka, Bhinneka Tunggal Ika menjadi prinsip warisan leluhur yang harus dipegang erat,” ucap Mukri.

Ketua Bidang Pendidikan, Hukum dan Media PB NU itu mengingatkan bahwa leluhur bangsa Indonesia telah mewariskan gen moderat dan toleran. Gen ini sudah terbukti mampu menyatukan bangsa Indonesia sampai dengan saat ini.

“Gen saling menghormati perbedaan pilihan ini yang harus dipegang kuat,” katanya.

Lebih lanjut, Mukri mengajak bangsa Indonesia menghindari penyebaran hoaks, ujaran kebencian, pembunuhan karakter, dan hal-hal negatif lainnya. Jika ini dilakukan, khususnya pada momentum pemilu, maka menurutnya bisa mengikis gen moderat yang selama ini tertanam kuat.

“Mari hindari menyebarkan hoaks dan wujudkan pesta demokrasi Pemilu 2024 yang damai dan bermartabat,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya