Anies Berduka 3 Pejuang Perubahan Meninggal saat Kampanye Akbar di JIS

Sumber :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Jakarta – Capres nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi rumah korban yang meninggal saat ikut hadir di acara kampanye akbar pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (Amin) yang digelar di Jakarta International Stadium (JIS). Kamapnye akbar itu digelar pada Sabtu 10 Febtuari 2024 kemarin.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Anies menyebut kalau korban yang meninggal saat mengikuti kampanye akbar itu sebagai sosok pejuang perubahan. Dikabarkan ada tiga orang yang meninggal dunia.

“Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya tiga pejuang perubahan di Kumpul Akbar Ber1 Berani Berubah di JIS pada Sabtu 10 Februari 2024. Kami mendoakan agar ketiga almarhum husnul khatimah dan keluarga diberikan kesabaran,” ujar Anies kepada wartawan, dikutip Selasa 13 Februari 2024.

Sibuk Politik, 2024 Jadi Tahun yang Penuh Guncangan bagi Krisdayanti

Capres Cawapres 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Kampanye Akbar JIS

Photo :
  • Dok Anies Baswedan

Adapun ketiga orang yang dikabarkan menunggal dunia saat ikut kampanye akbar di JIS yakni Dachyar, Agus Rohendi dan Syaifudin. Anies menyebut mereka semua merupakan pejuang perubahan Indonesia yang tidak akan sia-sia dan pasangan Amin berkomitmen melanjutkan perjuangan ketiganya. 

Putin Klaim Rusia Evakuasi 4.000 Pejuang Iran dari Suriah setelah Assad Digulingkan

“Kami berkomitmen melanjutkan perjuangan Pak Dachyar, Pak Agus Rohendi, dan Pak Syaifudin untuk terwujudnya perubahan di Indonesia. Kami akan melanjutkan perjuangan beliau-beliau membawa Indonesia adil makmur untuk semua. Mereka bertiga adalah nama-nama yang tidak dikenal sebelumnya, tetapi telah berjuang dengan ikhlas dan keras di panggung belakang, bahkan hingga mengorbankan hidupnya demi terwujudnya perubahan di Indonesia. Insya Allah Pak Dachyar, Pak Agus Rohendi, dan Pak Syaifudin akan menjadi batu penjuru untuk terwujudnya Indonesia adil makmur untuk semua, untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Anies.

Anies mengikuti takziah di rumah salah satu korban meninggal yakni MB Syaifudin di Jalan Dasa Raya, Gandaria Utara, Jakarta Selatan, Senin malam.

Anies pun menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan merasa bahwa Syaifudin merupakan salah satu diantara banyaknya orang baik yang datang ke JIS pada waktu itu.

“Insya Allah beliau orang baik, karena yang datang ke JIS kemarin kami saksikan mereka orang-orang baik yang saling tolong menolong, dan beliau adalah salah satunya,” terang Anies 

Tak hanya itu Anies juga mendoakan agar pihak keluarga mampu melewati fase terberat dalam mengikhlaskan serta mendoakan agar Pak Syaifuddin berpulang dalam kondisi khusnul khotimah.

“Insya Allah semua diberikan kekuatan ketabahan keluarga semua, dan kiriman doa dari ibu merupakan doa anak soleh yang pahalanya tak akan pernah berhenti, insya Allah allahuyarham(Pak Syaifudin) khusnul khotimah,” lanjutnya.

Tidak Sadarkan Diri

Kampanye Akbar Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di JIS

Photo :
  • AP Photo/Tatan Syuflana

Sementara itu, Wakil Deputi Tenaga Kesehatan Timnas Amin, Berlian Idris mengungkapkan mendiang Dachyar (58), menjelaskan awal mula kematiannya. Dia saat itu dibawa ke Pos Kesehatan oleh petugas pengamanan karena tidak sadar saat sedang naik tangga di JIS. 

“Saat awal naik tangga, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sudah merasa sesak dan lelah, kemudian mendadak tidak sadar dan dievakuasi ke pos kesehatan. Berdasarkan keterangan keluarga, sebelumnya pasien sering mengeluh nyeri sekitar ulu hati dan selama ini dikira sakit maag atau asam lambung,” ucap Berlian.

Dia mengungkapkan, saat itu, tim kesehatan yang bertugas di JIS segera melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP), pemasangan infus, dan pemberian obat-obatan resusitasi. 

“Pasien dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso dengan ambulans sambil tetap dilakukan RJP. Pasien dinyatakan meninggal dunia di IGD RSPI Sulianti Saroso dan diduga kuat mengalami serangan jantung sebagai sebab kematian,” kata Berlian. 

Sementara Pak Agus Rohendi (57), yang berasal dari Bandung ditemukan tidak sadarkan diri oleh pejuang perubahan lain di lantai 1 Zona Selatan. 

“Tim kesehatan segera melakukan RJP, memasang infus, dan memberikan obat-obatan. Pasien kemudian dirujuk dengan ambulans sambil tetap dilakukan RJP. Pasien dinyatakan meninggal dunia di IGD RSPI Sulianti Saroso. Sebab kematian pasien juga diduga kuat serangan jantung,” ucapnya. 

Pak MB. Syaifudin (62) dari Jakarta Selatan ditemukan tergeletak di jalan di luar JIS. “Tim kesehatan langsung memberikan pertolongan, melakukan RJP dan segera merujuk pasien dengan ambulans ke RS Royal Progress sambil tetap memberikan pengobatan di dalam ambulans. Pasien dinyatakan meninggal dunia di IGD RS Royal Progress. Penyebab kematian juga diduga kuat serangan jantung,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya