Cak Imin Bilang Begini soal Film Dokumenter Dirty Vote
- Tangkapan layar Youtube
Jombang – Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin turut memberikan sorotan terhadap film dokumenter 'Dirty Vote'. Ia menilai dalam film dokumenter tersebut jika memang ada sebuah kecurangan maka sudah sebaiknya memang dikritisi.
"Kita harus terbuka ya, bahwa kecurangan yang ditimbulkan oleh Paslon manapun harus fair kita melihat dan kita kritisi sebagai sesuatu yang tidak boleh terjadi," ujar Cak Imin di Jombang, Jawa Timur pada Senin 12 Februari 2024.
"Karena terlalu mahal, biaya politik, biaya anggaran negara untuk sebuah pemilu yang ingin melahirkan sebuah kepemimpinan pemerintahan yang sukses," lanjutnya.
Cak Imin menyempatkan di hari tenang jelang pemilu 2024 ini dengan melakukan kunjungan ziarah makam di pemakaman KH Wahab Chasbullah. Ia melakukan ziarah makam ditemani oleh istrinya, Rustini Murtadho.
Lebih lanjut, ketua umum PKB itu menjelaskan bahwa jika memang ada sebuah kecurangan yang telah ditelisik dalam film dokumenter tersebut, maka sebaiknya jangan dilihat legitimasinya.
"Kalau terjadi kecurangan, keliatan curang itu ya sebaiknya jangan diliat sebagai legitimasi, (karena) menjadi tidak legitimate hasil pemilu. Maka hancur semua selama 5 tahun kita. Karena itu, itu peringatan bagi semua, termasuk buat jajaran kita 01," kata Cak Imin.
Ia pun mengimbau jika ada kecurangan, semoga hal itu tidak berpengaruh kepada sistem pemerintahan di Indonesia.
"Yang paling sulit, bagi kita menghindarkan kerusakan dan keburukan yang akan terjadi akibat pemilu yang terindikasi itu (curang)," tuturnya.
Pun, ia menilai tokoh-tokoh pengamat yang hadir dalam film dokumenter tersebut memanglah sosok yang punya integritas. Sehingga, membikin film dokumenter tersebut menjadi sebuah film yang mendidik.
"Secara alur saya sudah melihat insyaallah ini momentum pembelajaran pemilu tahun ini. Makanya saya sangat mendukung film ini, saya engga tahu film ini munculnya latae belakang kayak apa ? Tapi bahwa orang-orang yang berintegritas kayak Bivitri, Zainal Arifin Mochtar, feri Amsari, itu orang-orang yang berintegritas, saya kira independen," tegasnya.
Diketahui, film dokumenter 'Dirty Vote' merupakan karya dari seorang wartawan senior Dandhy Laksono. Dia juga turut memberikan kontribusinya dalam sejumlah film dokumenter yang dibuat oleh watchdoc.