Bawaslu Ungkap Banyak Alat Peraga yang Belum Diturunkan Peserta Pemilu saat Masa Tenang

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja saat jumpa pers di kantornya, Selasa, 19/12
Sumber :
  • Bawaslu

Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengungkapkan, di beberapa tempat masih ada alat peraga kampanye yang belum diturunkan oleh peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini menyusul masa tenang Pemilu.

Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja mengatakan Bawaslu dalam hal ini sudah menyampaikan dan mengimbau untuk menurunkan alat peraga. Namun, masih banyak peserta Pemilu yang bandel.

Alat peraga kampanye (APK) bendera parpol di flyover Duren Sawit, Jakarta Timur

Photo :
  • Antara

"Sudah kami imbau untuk kemudian menurunkan alat peraga. Tapi (sayangnya), tidak diturunkan, banyak tidak turunkan," ujar Bagja dalam konferensi pers Minggu, 11 Februari 2024.

Bagja menuturkan, bila peserta Pemilu 2024 tidak menurunkan alat peraganya di masa tenang ini akan dikenakan sanksi oleh Bawaslu.

"Sanksi administrasi, imbauan, teguran. Menegur kepada teman-temen dan kemudian diturunkan sanksinya. Untuk menurunkan itu itu masuk sanksi, menurunkan alat peraga, diturunkan oleh pengawas itu termasuk sanksi," jelasnya.

Pengendara melintas di samping alat peraga kampanye (APK) pemilu 2024. (Foto ilusrasi).

Photo :
  • Antara

Namun demikian, Bagja menjelaskan bahwa sudah ada kemajuan dalam demokrasi Indonesia. Sebab, di beberapa tempat anggota partai politik dan peserta pemilu sudah ikut melakukan pembersihan.

Pencoblosan Pilgub, Satgas No Money Politic Bakal Awasi Kampung-kampung di Jakarta

"Beberapa tempat juga teman-teman parpol, peserta Pemilu ikut serta melakukan pembersihan, ini Alhamdulillah. Ini kemajuan juga untuk demokrasi kita, dia memasang dan dia juga yang menurunkan," terangnya.

Jalani Hari Tenang Pilkada Majalengka dengan Kegiatan Positif, Eman Suherman Pilih Berolahraga
Edy Rahmayadi-Hasan Basri dan Bobby Nasution-Surya di Debat Pilgub Sumut

Elite PDIP Beberkan Dugaan Kecurangan di Pilgub Sumut, Mau Laporkan ke Bawaslu

Salah satu yang disinggung PDIP adalah penggunaan partai coklat alias parcok untuk memenangkan Bobby Nasution.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024