Kampanye Akbar Amin di JIS, Salim Segaf: Tanda Perubahan akan Terjadi di Negeri Ini

Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri saat kampanye di JIS.
Sumber :
  • Dok. PKS

Jakarta - Pasangan capres cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) menggelar kampanye akbar terakhir di Jakarta Internasional Stadium (JIS), Sabtu, 10 Februari 2024. Sederet tokoh seperti Jusuf Kalla, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, dan pimpinan parpol pengusung Amin hadir.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Salim Segaf menyampaikan pidato kebangsaan di JIS saat kampanye akbar tersebut. Dia punya harapan agar terjadi perubahan positif bagi bangsa.

Eks Menteri Sosial RI itu yakin kemenangan pasangan Amin bakal bawa perubahan yang lebih baik untuk bangsa Indonesia.

Sibuk Politik, 2024 Jadi Tahun yang Penuh Guncangan bagi Krisdayanti

"Saudara sebangsa setanah air, perubahan tidak akan terjadi jika kita tidak bergandengan tangan. Selama 10 tahun, kita merasakan betapa sulitnya perekonomian," kata Salim.

Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri saat kampanye di JIS.

Photo :
  • Dok. PKS
Setuju dengan Prabowo Pilkada Lewat DPRD: Saatnya Dievaluasi secara Menyeluruh

Menurut dia, kebijakan pemerintah dan legislasi tak berpihak kepada rakyat kecil. "Ini harus mengalami perubahan," jelas Salim.

Dia mengatakan dalam pengamatannya hampir 10 tahun belakangan melihat banyak kekurangan di berbagai aspek. Kata Salim, perubahan harus segera terjadi demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Ia pun menceritakan pengalamannya saat menuju lokasi kampanye akbar di JIS yang dipenuhi lautan massa.

"Ketika saya akan masuk ke sini, saya merasakan jalan kaki selama 1,5 jam. Meskipun banyak peserta yang berjalan, semuanya nyaman dan tanpa keluhan. Ini adalah tanda bahwa perubahan akan terjadi di negeri ini dan dirasakan oleh semua," lanjut Salim.

Dia menekankan semangat cinta tanah air sebagai kunci perubahan. Menurutnya ada beberapa hal yang mesti jadi perhatian. Pertama, harus siap mencintai Indonesia dengan segala suku, agama, dan kelompoknya.

"Kita juga harus menjaga alamnya. Kedua, kita harus siap membela NKRI bukan hanya sebagai slogan. Tapi, dari hati yang paling dalam," tutur Salim.

Lebih lanjut, dia mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan dan meningkatkan solidaritas.

"Perubahan tidak akan terjadi jika kita tidak bergandengan tangan, bahu membahu, dan bersolidaritas untuk mensejahterakan rakyat Indonesia," tambahnya.

Pun, ia meyakini dengan semangat itu, Indonesia bisa mewujudkan keadaan sejahtera, gemah ripah, dan loh jinawi bagi seluruh rakyatnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya