Orasi di Kampanye Ganjar-Mahfud, Butet dan Putri Widji Thukul Singgung Kasus Penculikan
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
Solo – Budayawan asal Yogyakarta ikut memeriahkan kampanye akbar pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud di Benteng Vastenburg, Solo, Sabtu, 10 Februari 2024. Dalam orasinya Butet menyinggung penyair Widji Thukul yang menjadi korban penculikan.
“Dari Solo lahir seorang penyair besar yang menjadi martir lahirnya demokrasi di Indonesia, sahabatku Widji Thukul,” kata Butet di depan ribuan pendukung Ganjar-Mahfud saat kampanye di Benteng Vastenburg, Solo, Sabtu, 10 Februari 2024.
Menurut dia, Widji Thukul merupakan penyair yang menjadi korban penculikan pada saat reformasi 1998. Dalam kesempatan itu, ia juga menyebut bahwa pelaku penculikan korban 98 itu dilakukan salah satu capres.
“Widji Thukul yang diculik, jadi yang menculik mencapreskan,” ucap Butet yang disambut riuh teriakan para pendukung Ganjar-Mahfud.
Ia juga menyebutkan bahwa hingga hari ini tidak diketahui kabar soal nasib penyair asal Solo. Bahkan hingga istrinya Sipon meninggal pada Januari tahuau juga belum diketahui keberadaan Widji Thukul.
“Sampai hari ini kita tidak tahu di mana kuburnya. Kalau memang sudah meninggal, bagaimana nasibnya kita tidak tahu,” ujar dia.
Dalam orasinya itu, Butet juga memanggil putri Widji Tukhul yang bernama Fitri Nganthi Wani. Saat naik ke panggung anak sulung Widji Thukul dan Sipon itu mendapat sambutan yang meriah dari para pendukung pasangan nomor urut 3.
“Saudara-saudaraku nanti sebelum membacakan puisinya Widji Thukul, tapi sebelumnya saya undang bersama saya ke sini Nganthi Wani, anaknya Widji Thukul. Whani..,”kata dia.
Sementara itu Nganthi Wani menyampaikan ucapan terima kasih karena telah diundang untuk hadir dalam kampanye terakhir paslon tersebut. Selain itu, dalam kesempatan ini juga bisa bertemu langsung dengan Ganjar dan Mahfud.
“Tentu saja saya akan mengucapkan terima kasih atas kesempatan dan waktu yang diberikan untuk saya bisa bebicara di depan banyak orang tentang kasus penghilangan paksa yang menimpa Bapak Widji Thukul yang sampai sekarang belum juga beres,” ujar dia.
Menurutnya keberadaan maupun nasib Widji Thukul belum diketahui hingga istrinya Siti Dyah Sujirah atau Sipon meninggal dunia pada Januari 2023 lalu. Padahal, menurut Wani, Presiden Jokowi pernah berjanji kepada ibunya jika Widji Thukul harus ditemukan.
“Tapi sampai sekarang kami masih mengingat janji yang pernah diucapkan Pak Presiden Jokowi perihal Widji Thukul harus ketemu. Kasus Widji Thukul harus selesai, Widji Thukul harus bisa ditemukan hidup ataupun mati,” ujar dia.
Kemudian Butet menanyakan terkait sosok yang menjanjikan terkait nasib Wiji Thukul. Whani pun menjawab bahwa saat itu Presiden Jokowi ditanya rekan wartawan terkait kedekatan Presiden Jokowi dengan keluarga Widji Thukul.
“Beliau menjawab istrinya kawan baik saya, anak-anaknya adalah kawan baik saya. Tentu saja kasus Widji Thukul harud diselesaikan. Widji Thukul harus ketemu hidup atau mati,” ucapnya.
Kemudian Fitri Nganthi Wani dan Butet secara bergantian membacakan puisi karya Widji Thukul, yakni berjudul Peringatan dan Sajak Suara.