M. Qodari Blak-blakan Akui Hasil Survei Bisa Digunakan untuk Propaganda
- VIVA/ Yeni Lestari
Jakarta – Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari, cara terang-terangan menyebut bahwa hasil survei yang muncul menjelang Pilpres 2024 bisa digunakan sebagai propaganda untuk memenangkan salah satu pasangan calon. Hal itu dikatakan qodari saat menjadi narasumber di program dua sisi tvOne Kamis malam.
Qodari mengatakan bahwa hasil survei memang bisa dijadikan sebagai alat propaganda. Namun dia memberikan catatan bahwa hasil survei harus sesuai dan memiliki dasar ilmiah sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
"Bisa-bisa saja. Tetapi semuanya kembali kepada apakah survei itu dilaksanakan dengan metodologi ilmiah atau tidak. Kalau dia mempropagandakan sesuatu yang tidak punya dasar ilmiah, sama dengan menembak kakinya sendiri," kata Qodari dalam program Dua Sisi tvOne, Kamis malam.
Menurut Qodari, jika suatu lembaga survei merilis hasil survei yang tidak memiliki dasar ilmiah, maka akan menjadi bumerang untuk lembaga survei itu sendiri. Tetapi jika hasil survei yang dirilis memiliki dasar ilmiah, maka itu akan memperkuat posisinya sebagai lembaga survei yang kredibel
"Tetapi kalau survei itu didasari dengan dasar ilmiah, maka dia akan punya posisi yang kuat secara akademik begitu," kata Qodari.
Dalam acara tersebut, Qodari juga menyinggung ketika dirinya melakukan hasil survei untuk Pilkada 2017 lalu. Saat itu, Qodari memprediksi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang akan menang.Â
Namun di momen menjelang pemungutan suara, ternyata prediksinya berubah. Dia menyebut bahwa pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang akan menang.
"Saya kasih tahu Mas Anies sebelum nyoblos, saya bilang Mas Anis menang, bahwasanya pada waktu itu saya nggak publikasi di media, sola yang lain. Tetapi untuk kalangan terbatas saya kasih tahu bahwa surveinya Ahok itu kalah," ujar Qodari