Elektabilitas Naik, Gerindra Diuntungkan dengan Iwan Bule sebagai Caleg di Jabar
- VIVA/M Ali Wafa
Ciamis - Lembaga Konsultan dan Penelitian Tenggara Strategics merilis riset terbarunya terkait elektabilitas partai, calon legislatif DPR RI, dan capres cawapres. Salah satu temuan survei Tenggara Institute adalah peta persaingan caleg DPR RI di daerah pemilihan Jawa Barat atau dapil Jabar X.
Direktur Eksekutif Tenggara Strategics Riyadi Suparno menjelaskan Jabar X merupakan dapil yang mencakup Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Banjar. Dia menuturkan Jabar X dijadikan area survei karena bagian dari Jabar yang notabene provinsi dengan pemilih terbanyak di Pemilu 2024.
Pun, diketahui daftar pemilih di Jabar X tercatat 2,34 juta orang. Lalu, ada 7 kursi DPR RI yang diperebutkan.
Riyadi mengatakan dari hasil survei Tenggara Strategics menunjukkan pasangan capres cawapres Prabowo Subianto Gibran Rakabuming diprediksi menguasai Jabar X dengan perolehan 46 persen.
"Jauh mengungguli pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (29 persen) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (9 persen)," kata Riyadi, dalam keterangannya, dikutip pada Kamis, 8 Februari 2024.
Menurut hasil survei, dengan masih banyak masyarakat yang belum beri jawaban (16 persen) menjadikan pertarungan pencarian suara di Jabar X masih terbuka bagi para kontestan capres di Pilpres 2024.
Riyadi bilang untuk Pemilu Legislatif (Pileg), parpol petahana masih dominasi perolehan suara di dapil Jabar X. Namun, PDIP yang jadi partai pemenang di Pemilu 2019 lalu mesti digeser posisinya oleh Gerindra. Hal itu karena seiring dengan tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran.
Dari data Tenggara Strategics, Gerindra diprediksi jadi parpol pemenang Pileg di Jabar X dengan perolehan 17 persen. Lalu, diikuti oleh PDIP dengan 13,4 persen.
Selanjutnya, PKS yang di pemilu 2019 menempati posisi dua harus puas tergeser ke posisi tiga dengan 12,8 persen. Kemudian, disusul Golkar (9 persen), PAN (7 persen), PKB (7 persen), Partai Nasdem (4 persen), dan Partai Demokrat (4 persen).
Dia menyebut salah satu faktor pendongkrak suara Gerindra di Jabar X adalah kehadiran caleg pendatang baru Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. Eks Kapolda Jawa Barat itu gantikan posisi Ardhya Pratiwi sebagai caleg nomor satu Partai Gerindra.
"Pada survei yang dilaksakakan oleh Tenggara Strategics, Iwan Bule mendominasi tingkat popularitas (17 persen) dan elektabilitas (19 persen) di antara para caleg DPR RI di Jabar X," jelas Riyadi.
Lebih lanjut, dia menuturkan kehadiran Iwan Bule diprediksi juga akan lengkapi daftar caleg DPR RI asal Jabar X. Sebab, dalam peta persaingan kemungkinan besar akan kembali dikuasai oleh anggota legislatif petahana seperti Surahman Hidayat (PKS), M. Nurdin (PDIP), Agun Gunanjar Sudarsa (Partai Golkar), dengan elektabilitas di kisaran 11 persen-12 persen. Kemudian, diikuti Didi Irawadi (Partai Demokrat), dengan elektabilitas 5 persen.
Lalu, data survei menemukan juga dari empat kabupaten/kota di dapil Jabar X, Iwan Bule dominasi Kabupaten Ciamis dan Kuningan. Diketahui di dua kabupaten terbesar dominasi eks Kapolda Metro Jaya itu dengan 80 persen jumlah pemilih dari seluruh jumlah pemilih di Jabar X.
Sementara, di Ciamis, Iwan Bule juga dominan dengan elektabilitas 19 persen. Setelah Iwan Bule ada Surahman 13 persen, M. Nurdin 11 persen, Agun Gunanjar Sudarsa 9 persen, dan Didi Irawadi Syamsuddin 6 persen.
Selanjutnya, di kota asalnya Kuningan, Iwan Bule juga masih mendominasi dengan elektabilitas 18 persen. Kemudian, diikuti Surahman 12 persen, M. Nurdin 8 persen, Agun Gunanjar 6 persen, dan Didi Irawadi Syamsuddin 3 persen.
Dari survei, diketahui sebanyak 22 persen warga pemilih Jabar X masih banyak belum menentukan pilihan caleg mana yang akan dipilih saat hari pencoblosan pada 14 Februari 2024. "Sehingga pertarungan perebutan suara masih akan terus berlangsung," ujar Riyadi.
Survei Tenggara Strategics dilakukan dalam kurun waktu 22 sampai 26 Januari 2024. Sebanyak 816 responden dilibatkan dalam survei.
Responden merupakan warga yang sudah punya hak pilih atau sudah menikah. Survei menggunakan metode tatap muka dengan angka margin eror sebesar 3,5 persen.