Survei Amin Terendah di Jatim, Cak Imin: Saya Instruksikan Nyoblos PKB ya Nyoblos Amin
- ANTARA/Budi Candra Setya
Banyuwangi – Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku hasil survei seperti yang dilakukan lembaga Poltracking Indonesia, menjadi bahan masukan mereka. Poltracking dari hasil survei terbarunya menempatkan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Amin), ada di posisi ketiga di Jawa Timur.
"Tentu bagi kami survei itu masukan," ujar Cak Imin kepada wartawan di Banyuwangi, Jawa Timur dikutip Rabu 7 Februari 2024.
Cak Imin menuturkan, kalau survei itu tidak begitu penting dibandingkan kewaspadaan. Ia pun meminta kepada seluruh kader Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, untuk mencoblos pasangan Amin di 14 Februari 2024 pekan depan. Apalagi survei yang sama justru menempatkan PKB tertinggi di Jawa Timur.
"Tapi yang lebih penting dari survei itu adalah kewaspdaan. Kalau PKB bisa sampai 28 persen mestinya Amin setidaknya minimal di atas 20 persen di atas 25 persen, karena itu saya instruksikan kepada seluruh kader PKB nyoblos PKB ya nyoblos Amin," kata dia.
Ketua Umum PKB itu menyinggung adanya praktik balck campaign yang mengganggu kader PKB. Namun, ia tetap berusaha untuk tetap solid agar pemilih PKB bisa sekaligus mencoblos pasangan Amin.
"Tidak lagi dikoyak-koyak dengan info, ini kan kadang-kadang ada yang dikacaukan oleh black campaign, sehingga pemilih PKB kadang-kadang merasa digangu. Tapi ini alhmadulillah kayak pertemuan malam hari ini menyolidkan memilih PKB, harus sekaligus memilih Amin," jelasnya.
Sebelumnya, Lembaga survei Poltracking Indonesia melakukan survei terhadap 8.000 responden di wilayah Jawa Timur pada 25-31 Januari 2024. Hasilnya, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, mendapatkan elektabilitas tertinggi hingga 60,1 persen di Jawa Timur.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR menjelaskan, Jawa Timur adalah provinsi penentu dan terpadat kedua secara daftar pemilih tetap (DPT) dalam Pemilu 2024, di Indonesia. Menurut dia, lebih dari 31 juta pemilih atau sekitar 15.5 persen pemilih ada di Jawa Timur.
Yuda menyebutkan, ada faktor lain yang membuat Jawa Timur menjadi menarik. Secara kultural, Jawa Timur basis Nahdlatul Ulama (NU), salah satu faktor yang selalu diperhitungkan dalam kontestasi pilpres.
“Pada sisi lain, Jawa Timur dianggap provinsi yang sangat kompetitif karena tidak menjadi basis salah satu kandidat, sehingga Jawa Timur potensial menjadi penentu kemenangan pilpres,” kata Yuda pada Selasa, 6 Februari 2024.
Yuda mengungkapkan temuan pokok dan analisis hasil survei Poltracking Indonesia di Jawa Timur. Pertama, kata dia, simulasi surat suara tiga pasangan calon presiden-wakil presiden, pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, memperoleh elektabilitas (60.1%).
“Diikuti pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan elektabilitas (17.2 %), dan pasangan nomor urut 1 ,Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas (14.9 %),” ujarnya.