Cerita Rektor Unika Soegijapranata Tolak Permintaan Polisi Bikin Video Puji Kinerja Jokowi

Rektor Unika Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto
Sumber :
  • tvOne-Didiet Cordias

Semarang - Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto mengaku sempat diminta kepolisian untuk membuat video pernyataan memuji kinerja Presiden Jokowi. Selain menyanjung Jokowi, video itu disebut juga bicara figur yang layak jadi penerus RI-1.

Universitas Pradita Akan Integrasikan Kebutuhan Praktis Industri ke Dalam Kurikulum

Diduga sudah sejumlah rektor perguruan tinggi di Jawa Tengah yang membuat pernyataan memuji Jokowi. Namun, ia menolak karena permintaan itu tak sesuai dengan prinsipnya. 

Ferdinandus merasa situasi saat ini tak sesuai prinsip-prinsip demokrasi yang dianut. Dia menyinggung seperti adanya putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terkait pelanggaran etik Anwar Usman saat jabat Ketua MK.

DKPP: Persoalan Penyelenggara Pemilu Bukan Kemampuan Teknis tapi Integritas

Dia menuturkan Presiden Jokowi pernah memberikan ucapan sambutan secara daring saat Dies Natalis ke-40. Namun, menurut dia, ucapan Jokowi tak membuatnya mesti merasa harus membayar itu.  Maka itu, ia mengambil sikap untuk tidak menuruti permintaan tersebut.

"Beliau mengirimkan video sangat lengkap, sangat bagus. Kami tentu memberi apresiasi. Nah, itu kebenaran kan. Tapi, ketika ada hal-hal sesuatu yang kurang pas dengan prinsip kebenaran maka kami harus menyuarakan," kata Ferdinandus saat ditemui di Semarang, Selasa, 6 Februari 2024.

PM Lebanon: AS Meminta Perang Israel-Hizbullah Berakhir sebelum Hari Pemilu 5 November

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Photo :
  • Istimewa

Meski menolak, ia masih terus dibujuk anggota Polrestabes Semarang itu. Bahkan, anggota polisi itu memohon-memohon agar ia bersedia karena video pernyataan disebut akan dikirim ke Kapolda Jateng.

“Jawaban saya sama maka tadi pagi beliau mengatakan pak mbok kasihan dengan saya. Dan, saya katakan saya tahu panjenengan menjalankan tugas tetapi saya harus menghormati pilihan saya tolong hormati pilihan kami," jelasnya. 

"Dan, tawaran terakhir adalah tidak video. Tapi, pernyataan lalu diberi contoh juga dari salah satu rektor di Semarang. Ya saya katakan tidak karena kami memilih sikap itu,” ujar Ferdinandus.

Dia tak bisa memastikan rektor lain diminta polisi juga sama seperti dirinya. Namun, yang ia ketahui sudah beredar video sejumlah rektor dengan isi yang memuji kinerja Jokowi.

Pun, dia bilang pihaknya untuk Pilpres 2024, tak akan memihak salah satu paslon capres cawapres. Ia juga mengingatkan agar Presiden Jokowi bertindak sesuai konstitusi.

“Kami sama sekali tidak partisan, kami tidak mendukung tidak mencela salah satu pasangan. Intinya kami meminta presiden dan segenapnya untuk bertindak sesuai porsi prinsip atau demokrasi dan konstitusi. Itu saja," sebutnya.

Dia bilang sebagai rektor menempatkan dirinya netral untuk urusan Pilpres 2024. Ia tak mau mengarahkan sivitas akademika Unika Soegijapranata seperti mahasiswa, dosen terlibat politik praktis. "Jadi, perlu digaris bawahi bahwa kami non partisan," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menghargai keputusan rektor-rektor lain yang membuat konten video pernyataan. Bagi dia, hal itu adalah hak masing-masing.

“Itu saya hormati itu karena sebuah pilihan. Namun, kita juga tentu harus saling menghormati karena kami juga sudah mengambil sebuah sikap,” kata Ferdinandus.

Laporan: Didiet Cordiaz-tvOne dari Semarang 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya