Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas
- Istimewa
Jakarta – Jelang pencoblosan Pemilu 2024 pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.
Wakil Sekretaris Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Anthony Leong, menyebut bawah pemilu yang juga menjadi pesta demokrasi, adalah kesempatan emas bagi warga untuk menentukan arah bangsa dalam lima tahun ke depan.
"Kita perlu mengajak seluruh masyarakat Indonesia, semua warga negara, untuk aktif berpartisipasi dalam pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024. Kita pilih kandidat pemimpin terbaik dari yang terbaik. Yang pengusaha tidak perlu libur liburan terlebih dahulu, yang karyawan jangan minta cuti dulu karena ada pesta demokrasi yang sangat penting menentukan arah bangsa kita," ujar Anthony dalam keterangannya, dikutip Selasa 6 Februari 2024.
Dia menyebut, pada pemilihan umum terakhir di Indonesia, dari enam kali gelaran, setidaknya ada peningkatan partisipasi pemilih. Pada Pilpres 2019, disebutkannya kalau partisipasi pemilih adalah puncak tertingginya.
Dimana pada 2019 itu tingkat partisipasi mencapai 81,9 persen, meningkat dari pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 sebesar 69,6 persen.
Sedangkan pada pemilu kepala daerah, partisipasi pemilih pada di Pilkada 2020 sebesar 76,9 persen, meningkat dari pemilihan tahun 2015 (70 persen), 2017 (74 persen), dan 2018 (73,2 persen).
Maka pada Pemilu 2024 ini, menurutnya harapan kita adalah ada peningkatan lagi dibandingkan pada tahun 2019 lalu.
"Kita harapkan bahwa partisipasi pemilih bisa diatas 85 % untuk Pilpres 2024 sehingga kontestasi bisa berkualitas. Untuk itu kita pastikan semua elemen masyarakat ayo ke TPS. Get out the vote," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda (BPP HIPMI) itu.
Lebih lanjut dijelaskannya, PSMTI beberapa waktu lalu diterima bertemu Presiden Jokowi. Harapan mereka adalah program pemerintah yang baik saat ini bisa dilanjutkan oleh Presiden RI terpilih nantinya.
Dengan begitu, lanjut dia, terjadi kesinambungan pembangunan yang sudah dikerjakan. Anthony menyebut bahwa kini di era pasca reformasi perlu kolaborasi dengan berbagai pihak dan kalangan.
"Tentunya dalam berkontribusi untuk pembangunan nasional ke depan perlu kolaborasi berbagai pihak dan tidak memandang latar belakang. Kita perlu dorong kader terbaik untuk bisa berkontribusi untuk sektor ekonomi dan pemerintahan," ujarnya.