Prabowo Minta Maaf ke Anies-Ganjar saat Debat Capres, Gerindra: Itu Tulus, Ajaran Leluhur Kita
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Ahmad Muzani mengatakan permintaan maaf Prabowo Subianto saat closing statement di debat kelima Pilpres 2024 itu adalah bentuk ketulusannya. Ia menyebut permintaan maaf itu adalah bentuk yang telah diajarkan oleh leluhurnya.
"Saya kira itu adalah ketulusan seorang Prabowo, calon presiden dengan nomor urut 2. Pak Prabowo punya kebiasaan minta maaf adalah sebuah cara yang menjadi tradisi yang diajarkan oleh orang tua kita, leluhur kita," kata Muzani dikutip pada Selasa 6 Februari 2024.
Muzani jelaskan permintaan maaf itu tulus dari Prabowo karena menyadari manusia tak luput dari kesalahan. Dia bilang tak ada unsur menarik simpati yang dilakukan Prabowo.
"Bahwa bagaimanapun juga manusia ada kesalahan. Tindakan salah ucap, ketersinggungan, maka cara untuk mencairkan suasana itu harus dengan meminta maaf,” jelas Muzani.
Dia menyebut cara Prabowo itu sebagai ketulusan. Bukan ingin bertujuan menaikkan elektoral suara.
“Dan, ketulusan yang diucapkan Prabowo adalah bentuk keikhlasan yang diucapkan oleh seorang Prabowo tidak terkait dengan elektoral atau suara," ujar Muzani.
Meski demikian, penilaian tetap ada di tangan masyarakat sepenuhnya. Dia mengatakan bisa saja ada simpati masyarakat yang datang ke Prabowo dari sikap minta maaf.
"Bahwa akibat dari itu kemudian ada simpati yang melimpah, ada simpati luar biasa, mungkin itu bisa terjadi,’ sebut Muzani.
“Tapi, ketulusan dan keikhlasan oleh Prabowo adalah bagian dari cara kita untuk terus menjaga tradisi dan harapan dari banyak pihak terhadap suasana ini," tuturnya.
Saat pernyataan penutup atau closing statemen di debat kelima, Prabowo menyampaikan permintaan maafnya kepada dua pasangan rivalnya yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Prabowo juga menuturkan minta maaf ke Komisi Pemilihan Umum.
"Saya, atas nama Prabowo-Gibran dan Koalisi Indonesia Maju minta maaf kepada Pak Anies dan Pak Ganjar seandainya ada kata-kata yang kurang berkenan," kata Prabowo di arena debat capres, JCC, Senayan, Minggu, 5 Februari 2024.