Golkar Jawab Tudingan Hasto soal Penimbunan Bansos di DIY: Maling Teriak Maling!
- VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)
Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menuding ada tumpukan bantuan sosial (bansos) di Kantor DPD Golkar DIY untuk memenangkan pasangan calon tertentu. Tudingan ini disampaikan Hasto pada Minggu 4 Februari 2024 di JCC Senayan.
Terkait tudingan itu, Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman membantahnya. Gandung menjelaskan tumpukan minyak goreng dan terigu di Kantor DPD Golkar DIY akan dipakai untuk acara pasar murah atau tebus murah.
Dia menyampaikan jika paket sembako itu bukan berasal dari dana pemerintah ataupun bansos. Gandung bilang paket sembako itu dibeli dari anggaran pribadi anggota Golkar.
Gandung pun menuturkan Hasto seperti asal ngomong tanpa dilengkapi dengan data yang akurat saat menuding tumpukan bansos di Kantor DPD Golkar DIY. Dia menantang Hasto untuk taruhan agar bisa menjawab asal sembako tersebut.
"Pernyataan Hasto tidak dilengkapi dengan data yang kuat dan akurat. Itu menunjukkan wataknya yang bermulut tipis berotak bebal dan waton jeplak (asal ngomong)," kata Gandung, Senin 5 Februari 2024.
Gandung juga berani sesumbar jika memang tudingan Hasto benar, maka ia siap disembelih di Alun-Alun. Begitupun ia menantang Hasto.
"Jika betul tumpukan bansos yang ada di kantor Golkar DIY dari Pemerintah, saya siap disembelih di Alun-alun tetapi kalau tidak betul apakah saudara Hasto siap disembelih?" ujar anggota DPR RI dari Komisi VII ini.
Lebih lanjut, Gandung menuturkan Golkar punya program bantu masyarakat kecil secara nyata. Tak hanya dengan kata-kata. Ia bilang program yang telah dan sedang dilaksanakan ini adalah program sembako murah dengan konsep 'Tebus Murah'.
Gandung jelaskan program 'Tebus Murah' ala Golkar ini adalah masyarakat bisa membeli paket sembako berisi satu liter minyak goreng dengan terigu atau satu liter minyak goreng dan gula pasir dengan harga Rp5 ribu.
"Ini murni program kami yang kami biaya sendiri tidak menggunakan dana dari pemerintah," jelasnya.
Dia bilang program sembako tebus murah ini juga untuk membantu masyarakat. Lalu, tahap pertama kami sebarkan di 5 kabupaten kota se DIY sebanyak 100 ribu paket sembako tebus murah. "Dan, mendapatkan sambutan antusias dari warga masyarakat," ujar Gandung.
Lebih lanjut, Gandung menambahkan Golkar DIY sudah terbiasa bantu masyarakat dengan berbagai macam kegiatan sosial menggunakan dana sendiri. Kata dia, bukan dana dari pemerintah.
"Kami kader Golkar tidak pernah mempraktikkan politik "Genthong Babi" yang menggunakan program pemerintah untuk kepentingan partai untuk kepentingan kampanye," katanya.
Dia menyindir Hasto dengan ibarat kalimat maling teriak maling. "Jangan-jangan ini seperti maling teriak maling," ujar Gandung.